“Saya memang pada hari minggu itu ada di Kepi, Kabupaten Mappi untuk melayani Krisma disana. Syukurlah teroris itu sudah ketangkap pada hari Minggu sore 30 Mei,” jelasnya.
Uskup Mandagai mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih atas doa Kardinal Suharyo dan seluruh umat Katolik Indonesia. “Untuk keamanan masyarakat di Merauke,” pungkasnya.
Penargetan Uskup Mandagi oleh terduga teroris sebelumnya dibenarkan oleh Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji. Dia mengatakan, salah satu terduga teroris sempat memasuki Katedral Merauke dengan membawa ransel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waktu itu, Pastor Kandam mempersilakan orang dengan membawa ransel. Dia tahu (terduga teroris, red) kalau itu ada tulisan Katedral Keuskupan. Mana ada tempat kost di situ. Kemudian yang dia tunggu itu Uskup tidak ada sehingga dia pergi. Karena sasaran bunuh dirinya mungkin seperti ini,” kata AKBP Untung, Selasa (1/6).
Sebelumnya, belasan terduga teroris JAD ditangkap di Kabupaten Merauke, Papua. Ternyata mereka sudah berulang kali melakukan percobaan pengeboman. Terduga teroris terakhir merencanakan aksi bom bunuh diri sebelum akhirnya ditangkap Densus 88 Antiteror.
Menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, situasi keamanan di Merauke yang kondusif dipilih oleh Kelompok JAD sebagai sasaran aksi. “Dia (terduga teroris) Merauke sudah lakukan percobaan lebih dari lima kali tapi selalu gagal,” kata Mathius di Jayapura, Selasa (1/6).
Halaman : 1 2