Kasus stunting atau kekerdilan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Berdasarkan data bulan penimbangan Februari 2022, prevalensi angka stunting di daerah tersebut meningkat drastis jadi 7.207 atau 24,1 persen anak.
“Jumlah anak yang datang ditimbang pada bulan Februari lalu sebanyak 29.856 anak,” terang dr. Chindy Tefa di Oelamasi, Rabu (18/05).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tefa menjelaskan, total sasaran ialah 31.008 orang, dan terdapat 29.856 di antaranya ialah anak-anak. Dari jumlah tersebut ada 7.207 anak yang mengalami stunting yang tersebar di 24 kecamatan dari 27 puskesmas di Kabupaten Kupang.
Untuk kasus stunting, demikian Tefan, kasus prevalensi tertinggi ada di Kecamatan Amfoang Barat Laut, Puskesmas Soliu sebanyak 378 anak atau 44, 7 persen.
Kemudian Kecamatan Amarasi Timur, Puskesmas Pakubaun 294 anak atau 43,2 persen, Kecamatan Amarasi Barat Puskesmas Baun 528 atau 40, 5 persen, Kecamatan Amfoang Barat Daya Puskesmas Manubelon 177 anak atau 35, 8 persen, Kecamatan Fatuleu Tengah Puskesmas Oelbiteno 167 anak atau 35, 4 persen.
Halaman : 1 2 Selanjutnya