Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi menyebut deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024 belum berdampak signifikan terhadap peningkatan elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu.
Menurut dia, hal tersebut lantaran Partai Nasdem belum memaksimalkan deklarasi Anies sebagai capres. Hal ini juga berdampak pada elektabilitas Nasdem di Pilpres 2024.
Berdasarkan survei Indikator pada November 2022, 43,8% yang mengetahui Partai Nasdem mengusung Anies. Sisanya, 56,2% menyatakan tidak tahu. Padahal, kata Burhanudin, pascadideklarasikan, Anies paling banyak mendapat manfaat elektoral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Setelah deklarasi, Anies naiknya sangat kencang, tapi Nasdem naiknya lamban,” kata Burhanudin dalam pemaparan survei secara daring, Kamis (1/12).
Temuan survei Indikator menyebutkan, dari sembilan partai politik yang menghuni Parlemen saat ini, posisi Nasdem berada di urutan ketujuh, dengan elektabilitas 4,8%. Nasib Nasdem sedikit lebih baik dari PAN (2,3%) dan PPP (2,3%) yang terancam gagal ke Senayan.
Posisi PAN dan PPP bahkan disingkirkan Perindo (elektabilitas 3,3%) yang menduduki urutan kedelapan, setelah Nasdem.
Dalam survei yang sama, elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih berada di posisi pertama (23,%), diikuti Gerindra (11,0%) dan Golkar di urutan kedua dan ketiga.
Posisi keempat ada Partai Demokrat (9,8%), diikuti PKB (8,2%), dan PKS (5,1%).
Halaman : 1 2 Selanjutnya