Agama dan Negara, Tarikan Antara Injil Kristus dan Pedang Raja

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kedua, puritanisme agama: arti sederhana dari kata puritan adalah bersih, membersihkan. Dalam artian membersihkan agama dari unsur-unsur yang tidak berasal dari originalitas agama. Umat diarahkan kembali ke semangat awal untuk menghayati keagamaannya yang asli, setia kepada tradisi awali, dan misalnya setia kepada apa yang tertulis di dalam Kitab Suci.

Semangat ini baik namun menjadi ekstrim bila pemurnian itu berarti menghapus segala unsur manusiawi di dalam keberagamaan, menghilangkan segala jejak budaya dan bahasa yang melekat pada agama tersebut. Nilai-nilai budaya lokal dan nasional dianggap mengganggu perasaan keberagamaan, dan akhirnya negara dipinggirkan.

Dan yang ketiga, dilema ideologi: secara sederhana kita bisa mengartikan ideologi sebagai dasar pemikiran dan visi yang memberi rangsangan pemikiran dan menjadi dasar dan cita-cita perjuangan kelompok. Dan biasanya ideologi itu menuntut kepercayaan padahal kepercayaan milik khas agama. Pertanyaan yang bisa saja muncul di kepala kita: Percaya kepada Tuhan saja atau percaya juga kepada yg lain? Kepercayaan menuntut juga kepatuhan, patuh terhadap ideologi agama atau negara?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dua Ekstrim Dalam Relasi Agama-Negara

Turunan dari gesekan agama-negara kemudian bisa melahirkan 2 ekstrim berbahaya dalam relasi agama-negara: Pertama, ekstrim: “mengagamakan” negara. Usaha ini pertama-tama ingin memperlihatkan penggunaan norma-norma agama di dalam kehidupan bernegara. Usaha ini akan kacau dan bias ke segala hal jika norma agama mayoritas yang dipakai, maka agama yang minoritas merasa tidak nyaman. Orang jatuh ke dalam esklusivisme beragama atau hidup dalam intimidasi atau tekanan agama lain.

Baca Juga:  Kau Tak Dirindukan Ahok!

Kedua, ekstrim “politisasi” agama. Agama dijadikan tameng, alat kampanye dan kedok untuk urusan politik demi menjaring umat sebanyak-banyaknya. Ada mobilisasi entah itu mobilisasi dalam narasi pikiran dan mobilisasi aksi terhadap umat untuk kepentingan politik.

Lalu pertanyaan untuk kita semua, Apa solusi yang tepat untuk bisa mengatasi atau paling tidak meminimalisir gesekan dan dua gerak ekstrimis yang ada?

Saya tawarkan pikiran John Locke. Locke dalam tulisannya yang berjudul “Letters of Toleration” menyatakan bahwa perlu ada pemisahan tegas antara urusan agama dan urusan negara sebab tujuan masing-masing sudah berbeda. Agama dan negara harus terpisah. Agama harus mengurus soal-soal agama, yakni soal iman, akhirat dan ibadat saja, menjamin moralitas masyarakat. Negara mengurusi hal-hal di luar itu. Agama adalah urusan pribadi, berbeda dengan negara yang merupakan urusan masyarakat umum.

Pemisahan antara keduanya haruslah ditegaskan, dan masing-masing tidak boleh mencampuri urusan yang lain. Negara tidak boleh mencampuri urusan keyakinan religius manusia, sedangkan agama tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat menghalangi atau menggagalkan pelaksanaan tujuan negara.

Baca Juga:  Untuk Siapa Penyertaan Modal Daerah Pemkab Manggarai?

Bila negara hendak menghalangi kebebasan beragama dari warganya, maka rakyat berhak untuk melawan.

Pemikiran Locke ini bisa saja memunculkan perdebatan kritis. Sebab hampir semua agama memiliki pandangan bahwa agama harus ikut campur dalam urusan-urusan publik, misalkan dalam keadilan sosial, dalam pemerintahan dan dalam urusan-urusan moral. Meski demikian, Locke sudah membuka arah pikir kita untuk bisa memisahkan mana zona bermainnya agama dam mana zona bermainnya negara. Mana ranah agama dan mana ranah negara.

Pada bagian akhir ulasan ini saya mengutip ungkapan dari Martin Luther King : “Gereja bukanlah nyonya atau pelayan negara, tetapi hati nurani negara.” (La chiesa non è la padrona o la serva dello stato, ma la coscienza dello stato) dan Karl Popper: “Kita membutuhkan kebebasan untuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan negara dan kita membutuhkan negara untuk menghindari penyalahgunaan kebebasan.” (Abbiamo bisogno della libertà per evitare gli abusi del potere dello Stato e abbiamo bisogno dello Stato per evitare l`abuso della libertà).

Palermo, 20 Agustus 2019.

*Pater Doddy Sasi, CMF, Misionaris Claretian yang tengah bertugas di Roma 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Mei 2024 - 22:49 WIB

2 Link Live Streaming Man United vs Newcastle Gratis di SCTV, Yalla TV di Cari

Rabu, 15 Mei 2024 - 21:13 WIB

Link Live Streaming Manchester United vs Newcastle Gratis di SCTV Nonton Liga Inggris Malam Ini

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:00 WIB

Kontrak Diperpanjang, Shin Tae-yong Ingin Lancar Berbahasa Indonesia

Senin, 13 Mei 2024 - 20:51 WIB

Pemilik Persija Jakarta Dukung Kehadiran Flores United, Klub Sepak Bola Baru di Flores

Senin, 13 Mei 2024 - 20:24 WIB

Jadwal Timnas Indonesia Vs Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Senin, 13 Mei 2024 - 12:12 WIB

Erick Thohir Bicara 3 Pemain Naturalisasi untuk Lawan Irak dan Filipina

Minggu, 12 Mei 2024 - 22:05 WIB

Gratis 3 Link Live Streaming MU vs Arsenal Liga Inggris SCTV Vidio dan Champions TV 5

Minggu, 12 Mei 2024 - 21:37 WIB

2 Link Live Streaming Manchester United (MU) vs Arsenal SCTV Gratis, Yalla Shoot dan Okestream Dicari

Berita Terbaru