Kau Tak Dirindukan Ahok!

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Sungguhpun hidup begitu indah, riwayat kita teramat singkat. Pengembara, mengapa mencari yang sia-sia?” (Leo Kleden-Surat Untuk Tuhan).

Itulah sepenggal puisi karya Pater Leo Kleden, SVD dengan judul “Surat untuk Tuhan”. Hidup ini memang begitu indah dan menyenangkan, namun riwayat kehidupan kita di dunia ini tidaklah seabadi indahnya kehidupan itu sendiri.

Maka, pertanyaan yang patut muncul perihal singkatnya hidup ini adalah mengapa mencari yang sia-sia di kehidupan yang hampir sia-sia ini? Mengapa berjuang demi sesuatu yang dianggap sia-sia oleh sebagian orang, bahkan perjuangan itu pun dihujat oleh manusia di dunia ini?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengapa berjuang demi keadilan, jika keadilan itu hanyalah bunyi lonceng di gereja-gereja? Mengapa berjuang demi kebenaran, jika kebenaran itu hanyalah suara azan ketika mentari pergi ke peraduannya? Mengapa berjuang demi keutuhan, jika keutuhan itu hanyalah khotbah-khotbah di mimbar? Mengapa berjuang demi keindahan, jika keindahan itu hanyalah tapa di kuil-kuil?

Mengapa berjuang demi kebaikan, jika kebaikan itu hanyalah seruan para moralis yang berlindung dibalik kebesaran tuhan mereka, namun pada akhirnya menghakimi tuhan mereka sendiri juga? Oh… mengapa kau korbankan dirimu demi kesia-siaan ini? Ada apakah dengan dirimu ini Ahok?

Baca Juga:  Untuk Siapa Penyertaan Modal Daerah Pemkab Manggarai?

Manusia menghujat keadilan yang kau tegakkan. Manusia membenci kebenaran yang kau kabarkan. Manusia menolak keutuhan yang kau rangkul. Manusia menyangkal keindahan yang kau lukiskan. Manusia tidak membutuhkan dirimu. Pergilah kau dari dunia ini dan janganlah kembali.

Bahkan hanya untuk mencium aroma dunia ini pun, manusia tak mengizinkanmu melakukannya. Dengarkanlah dan perhatikanlah! Kau bukanlah siapa-siapa bagi manusia. Kau adalah onggokan hujatan. Kau adalah segumpal kebencian. Kau adalah simbol penolakan. Kau adalah penyangkalan sejati. Untuk apa kau berjuang dan mengorbankan peluh keringatmu demi kesia-siaan ini? Ada apakah dengan dirimu ini Ahok?

Lihatlah, di sana gereja-gereja penuh dengan manusia yang tak membutuhkanmu. Tengoklah, disana masjid-masjid penuh dengan manusia yang tak merindukanmu. Pandanglah, di sana kuil-kuil penuh dengan manusia yang tak merisaukanmu. Pandanglah, di sana jalanan penuh dengan manusia yang tak mendengarkanmu. Kau tak dibutuhkan. Kau tak dirindukan. Kau tak dirisaukan. Dan kau tak didengarkan. Sekali lagi, untuk apa kau teteskan peluhmu demi manusia di bumi yang penuh kesia-siaan ini? Ahok! Ahok! Ahok! Ada apakah dengan dirimu ini?

Kau geram ketika manusia-manusia bertuhan memperjualbelikan tuhan demi kekuasaan. Dan kau tahu, kritikmu itu melawan kesia-siaan. Kau diperhadapkan dengan hukum kesia-siaan yang kau perjuangkan itu. Kesia-siaan itu tak pernah mengenal dan mengetahui siapa dirimu itu, maka hadapilah kesia-siaan yang kau perjuangkan itu.

Baca Juga:  Deretan Pemilik Lahan Konsesi di IKN Nusantara, dari Anak Setnov hingga Luhut

Hukum yang katanya harus adil, ius quai iustum, tak mempedulikan tangisanmu di kursi pesakitan itu. Hukum itu adil karena suara massa manusia yang tak membutuhkanmu, yang tak merindukanmu, yang membenci peluhmu dan menghujat tetesan keringatmu. Lihatlah dan pahamilah, bahkan hukum pun tak menerima hadirmu. Hukum bahkan tak mau mendengar suaramu yang polos dan ikhlas itu. Ah… untuk apa kau memperjuangkan kesia-siaan ini Ahok?

Suaramu mengeras ketika keadilan diperkosa. Kecerdasanmu melonjak ketika kebenaran dicurangi. Moralmu merontah ketika kebaikan diperjualbelikan. Telapak tanganmu menghantam kerasnya meja kekuasaan ketika daulat rakyat dipercundangi. Matamu tajam melotot ketika kemunafikan dibalik jubah kepegawaian dipertontonkan demi mencuri uang rakyatmu. Kau pertaruhkan nyawamu di negeri, dimana nyawa pejuang kebenaran tak pernah diperhitungkan.

“Mati adalah keuntungan”, ucapmu penuh tenaga. Ahok, kau perjuangkan kesia-siaan ini dalam riwayat singkat hidupmu di dunia fana ini. Huuffffftttttt!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru