Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan provinsi itu masih membutuhkan kehadiran investasi dengan nilai mencapai Rp37,18 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen.
“Jumlah nilai investasi ini berdasarkan perhitungan model ekonomi yang kami kembangkan di Bank Indonesia,” katanya di Kupang, NTT, Sabtu, (11/1).
Dia menjelaskan investasi merupakan struktur ekonomi yang masih perlu diperbaiki pemerintah daerah setempat, karena tercatat hingga November 2019 baru mencapai sekitar Rp4,6 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen seperti yang diharapkan pemerintah daerah, lanjut dia, maka butuh pertumbuhan investasi mencapai 9,33 persen persen atau senilai Rp37,18 triliun.
Menurut Ariawan, pada 2020 ini menjadi momentum bagi Pemerintah Daerah NTT untuk mereformasi birokrasi, terutama urusan perizinan sehingga investasi bisa berkembang dengan baik.
Menurut dia, NTT merupakan daerah tujuan wisata dengan potensi pariwisata yang melimpah di setiap daerah sehingga peluang investasi sangat terbuka.
Halaman : 1 2 Selanjutnya