Sebanyak 1,9 ton ikan kering berformalin ditemukan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur yang dipasarkan secara bebas di pasaran Manggarai Barat saat dilakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar di ujung barat Pulau Flores itu.
“Kami temukan kemarin Rabu (22/1) saat kami lakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional dan di Dermaga Penyeberangan Kapal Ferry Labuan Bajo,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat Yeremias Ontong Kamis (23/1).
Yeremias menyebutkan dari hasil pemeriksaan hasil sidak, para pemilik ikan kering itu mengaku mendapatkan pasokan ikan yang diketahui sudah berformalin dari nelayan-nelayan Selayar dan Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yeremias menceritakan awal mula pihaknya melakukan sidak karena ditemukannya ikan berformalin di Pasar Werang dan Rekas Kecamatan Sanong Nggoang.
“Nah, setelah kami dapat itu, kami pun bentuk tim untuk lakukan sidak. Kami curiga sudah banyak ikan kering berformalin beredar di kota Labuan Bajo khsusunya,” ungkapnya.
Yeremias khawatir jika hal ini dibiarkan akan menjamur karena menurut hasil pemeriksaan laboratorium beberapa sampel ikan kering yang dikirim ke laboratorium itu semuanya mengandung formalin.
Halaman : 1 2 Selanjutnya