“Kondisi ini penting untuk meminimalisir risiko kekeliruan yang bisa saja terjadi pada saat pemutakhiran data pemilih oleh penyelenggara pemilu di tingkat bawah,” ujarnya dalam acara yang dihadiri puluhan mahasiswa FISIP Undana Kupang itu.
Sedangkan anggota KPU Kota Kupang Wely Hayer menambahkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan pemilu atau pemilihan kepala daerah. Salah satunya ialah fenomena golput yang terjadi di masyarakat ketika ada pemilu/pilkada.
“Ada beberapa latar belakang yang mendorong munculnya fenomena golput. Orang bisa memilih golput karena alasan ideologis, politis, pragmatis atau bisa juga karena apatis terhadap situasi politik yang berkembang,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, kata dia sebagai penyelenggara pemilu, KPU tetap berkonsentrasi menanamkan kesadaran warga negara untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu. (Ant)
Halaman : 1 2