Jika PKS sedikit mau bersikap pragmatis dengan ikut mengusung Gibran, setidaknya akan kecipratan kompensasi. Apakah berupa biaya operasional kampanye, ataupun pasisi di pemerintahan Solo nantinya. 5 kursi, pasti lumayan!
Hingga hari ini, tak ada tanda-tanda PKS ikut dukung. Justru sebaliknya, PKS tampak menguatkan posisinya sebagai partai oposisi terhadap Jokowi. Konsisten!
Bagaimana kalkulasi politik di pilkada Solo desember besok? Gibran akan menang. Peluang untuk kalah kecil sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sederhana menghitungnya. Pertama, Solo basis PDIP. Terbukti 67% suara PDIP kuasai. 30 kursi DPRD diduduki. Dan kita tahu, kader dan pemillih PDIP cukup militan. Mesin politiknya bisa diandalkan.
Kedua, Gibran didukung oleh semua partai kecuali PKS. Dalam konteks ini, PKS juga gak punya calon. Artinya, gak akan ada lawan berarti. Cuma kotak kosong.
Memang, pilkada Makasar tahun 2019 kotak kosong bisa menang. Tapi, Makasar bukan Solo. Kondisi obyektifnya jauh berbeda. Jangan dibandingkan. Gak tepat!
Ketiga, Gibran anak presiden. Akses kekuasaan akan sangat membantu bagi kemenangan Gibran. Belum lagi peran para pendukung Jokowi. Baik dukungan politik maupun logistik.
Bagi warga Solo, siap-siaplah punya walikota baru dan sangat muda. 33 tahun. Nama walikota itu adalah Gibran Rakabuming Raka. Putra Sulung Presiden Jokowi. Bagi anda yang belum sreg dan meragukan kapasitas Gibran, berupayalah untuk belajar menerima keadaan seperti Purnomo. Pasrah! Karena itulah situasi obyektifnya. Kalau gak bisa terima, emang lu bisa apa?
Jakarta, 22 Juli 2020
Tony Rosyid
Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
Halaman : 1 2