Politisi Partai Demokrat Benny K Harman ikut menyoroti kasus hoaks sumbangan Rp2 triliun dari keluarga keluarga Akidi Tio yang diterima Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Eko Indra Heri. Menurut Benny, kasus tersebut merupakan sinyal kepada pemimpin yang berkuasa agar tidak berjanji bohong kepada rakyat.
“Misteri Rp2 triliun Akidi Tio itu adalah pesan suci dari alam semesta untuk para pemimpin yang kini berkuasa. Yaitu, jangan suka berjanji bohong kepada rakyat, satukan kata dan perbuatan,” kata Benny dalam cuitan Twitternya, @BennyHarmanID, sebagaimana dikutip Tajukflores.com, Rabu (4/8).
“Kasus Akidi Tio adalah peringatan keras untuk pemimpin agar berhenti berbohong,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada twit lainnya, Benny menilai menilai kasus hoaks sumbangan Rp2 triliun ini juga sama dengan kasus aktivis Ratna Sarumpaet pada 2019. Kala itu, kata Benny, Ratna Sarumpaet dituduh produksi berita hoaks mengaku telah dianiaya. Meski demikian, terungkap bahwa wajah bengkak Ratna bukan karena dianiaya melainkan efek operasi plastik.
Akibatnya, lanjut Benny, Ratna dan pengamat yang menyebarkan kabar hoaks itu dijerat pidana. Benny pun mempertanyakan apakah para penyebar hoaks sumbangan Akidi Tio juga dijerat dengan hukum yang sama.
“RS (Ratna Sarumpaet) dan pengamat yang sebarkan berita diperiksa dan diseret ke meja hijau. Gimana Akidi?,” ujar Benny.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya