Inflasi yang menjadi momok baik di tingkat global maupun nasional, kini perlahan-lahan bisa terkendali. Pada Agustus 2022, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) di 90 kota di Indonesia, terjadi deflasi atau secara umum terjadi penurunan harga barang dan jasa.
BPS mencatat, indeks harga konsumen (IKH) menurun 0,21% dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 111,57 pada Agustus 2022, atau terjadi deflasi.
“Kalau diperhatikan komoditas utama penyumbang deflasi pada Agustus 2022 ini berasal dari bawang merah, cabe merah, minyak goreng dan daging ayam ras,” ujar Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 1 September 2022.
Tingkat inflasi tahun kalender per Agustus 2022 tercatat sebesar 3,63%, lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi kalender pada Juli lalu yang sebesar 3,85%. Demikian juga tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year) pada Agustus sebesar 3,69% lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada di level 4,94%.
“Dari 90 kota yang diamati pergerakan harganya oleh BPS, 79 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi ada di Ambon yaitu 0,82%, sedangkan deflasi terdalam terjadi di Tanjung Pandan yaitu sebesar 1,65%,” jelas Margo.
Margo mengungkapkan, semua kota yang disurvei di Sumatera mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam terjadi di Tanjung Pandan yaitu 1,65%. Kemudian, di Pulau Jawa, ada kota yang mengalami deflasi dan ada juga yang mengalami inflasi.
Deflasi terdalam di Jawa terjadi terjadi di Sumenep yaitu 1,13%, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya yaitu 0,26%.
Semengara itu, kota-kota yang disurvei di Bali-Nusa Tenggara semuanya mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di Singaraja yaitu 1,48%.
Halaman : 1 2 Selanjutnya