Pembukaan jalur Trans Timor, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih diupayakan saat ini pasca putus total akibat tanah longsor beberapa hari lalu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT pun membuka jalur alternatif dengan mengoperasikan Kapal Motor Penumpang (KMP) Pulau Sabu sebagai transportasi melalui jalur laut untuk melayani penumpang dan logistik di wilayah Pulau Timor.
“Dinas perhubungan NTT telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah XIII untuk membuka jalur alternatif untuk melayani penumpang dan distribusi logistik,” ujar Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka di Kupang, Minggu, (19/2).
Menurut Isyak, membuka jalur transportasi alternatif melalui laut dengan menggunakan KMP Pulau Sabu merupakan salah satu pilihan yang dilakukan Pemprov NTT guna memastikan proses distribusi logistik, seperti bahan bakar minyak (BBM) maupun sembako ke wilayah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Belu, dan Kabupaten Malaka tetap lancar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan, sesuai hasil koordinasi dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi NTT dengan pihak terkait, seperti Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah XIII, Balai Jalan Nasional serta Dinas Perhubungan Kabupaten Kupang untuk bersama mengatur lalu lintas serta upaya penanganan darurat supaya lalu lintas dapat berfungsi.
“Alternatif lainnya adalah segera menyiagakan angkutan laut menggunakan kapal feri, yaitu Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pulau Sabu untuk melayani penumpang jurusan Kefa dan Atambua maupun Malaka. KMP Pulau Sabu selama ini melayani rute Kupang-Wini-Teluk Gurita,” kata Isyak Nuka.
Isyak Nuka menjelaskan, pilihan alternatif melalui jalur laut dengan pertimbangan agar arus penumpang dan logistik tidak boleh terhambat, karena akan berakibat pada kenaikan harga barang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya