“Jadi kalau mau cerita tentang identitas kopi ini, memang Kopi Ntala sangat cocok dipresentasikan kepada tamu, khususnya wisatawan asing” ungkap Rhony.
Menurut Rhony, pameran UMKM di sentra kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo sangat membantu kelompoknya dalam menjual branding Kopi Ntala. Sebab, selama ini Kopi Ntala hanya menyasar wisatawan lokal. Hal itu karena lokasi Desa Coal cukup jauh dari Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia berharap, setelah pameran, peminat dan pasar Kopi Ntala kian bertumbuh.
Rhony menjelaskan, saat ini pihaknya masih mendesain objek wisata di Desa Coal, khususnya di Bukit Porong sembari gencar untuk memperluas jejaringan untuk mengembangkan prodak asli dari desa wisata tersebut.
“Jadi, saat ini kita meskipun kunjungan di Desa Wisata Coal masih minim tapi kita mencoba untuk mendongkrak sehingga penyelenggaraan event yang ada di Labuan Bajo, khususnya even KTT G20 bisa ambil bagian” jelasnya.
Rhony Sumarno mengaku, pameran berikutnya akan digelar di Hotel Meruora Labuan Bajo yang juga merupakan bagian dari even KTT G20. Untuk pameran tersebut, Kopi Ntala difasilitasi oleh Perumda Bidadari.
Halaman : 1 2