Benar. Setahun berlalu, kini usaha Libbong Coffee terus menanjak. Respon positif juga membuat ia yakin usaha kedai kopinya diterima pelanggan.
“Nah selama pandemi ini kan saya prinsipnya bertahan. Saya selalu yakin bahwa brand Libong dan bisnis ini ke depan pasti akan jalan. Dan Puji Tuhan, pada saat pandemi mulai lengang, kita sudah mulai stabil. Terus ke sini sini, saya merasa pas akhir-akhir tahun pertama ini, responnya baik sekali. Khususnya teman-teman kita dari Indonesia timur,” ungkap Vitho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Khusus Kopi Manggarai
Libong Coffee, jelas Vitho, memuat filosofi khas Manggarai, Flores. Libong, dalam bahasa salah satu daerah di Kabupaten Manggarai, Flores, berarti kebun, berada di sekitar pekarangan rumah. Di semua libong selalu ada pohon kopi. Jadi, di libong itulah, kopi bisa bertumbuh, bertahan dan menghasilkan buah.
Dengan tagline “dari Flores untuk Indonesia” Libong Coffee tidak hanya memperkenalkan cita rasa kopi khas Flores tetapi juga budaya dan alamnya.
Menurut Vitho, kedai kopi miliknya hanya tersedia kopi yang berasal dari daerah Manggarai. Alasannya sederhana, kata Vitho, biar masyarakat luas tahu jika kopi dari Flores bukan hanya kopi Bajawa yang sudah terkenal.
“Selain branding kopi Manggarai, kita benar-benar pure dengan kopi Manggarai. Kopi Bajawa sekalipun gak ada. Supaya orang tahu bahwa kopi Flores itu bukan hanya kopi Bajawa. Manggarai kan salah satu penghasil kopi. Orang mungkin tahunya kopi Bajawa, tapi ternyata banyak lho kopi selain Bajawa,” tuturnya.
Lalu apa yang menjadi menu khas di Libong Coffee? “Ada beberapa kopi andalan saya. Kopi Juria dari Colol, ada kopi dari Wae Rebo, yaitu Honey Process, Yellow Katura. Lalu ada Arabika Colol,” kata dia.
Penulis : Edeline Wulan
Editor : Marcel Gual
Halaman : 1 2