Logika Mistika, Garis Tangan dan Pilkada

Selasa, 10 September 2019 - 15:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam “Selek” ada ritus “Teing Hang” (:memberi sesajen kepada leluhur) dimana “tetua” mendoakan sang calon agar selamat proses yang ia jalani.  

Ada pesan yang terungkap dalam ritual ini saat tokoh adat memperlihatkan tanda-tanda hewan kurban (ayam, babi, dst). Ramalan yang kemudian diterima komunitas sebagai sesuatu yang positif dan optimis bahwa Tuhan dan leluhur selalu dipresepsikan “penjaga perjuangan dan pendukung” menuju tujuan.  

Dari aspek sosial, tradisi seperti bertujuan untuk mengikat  dukungan dari kelompok terdekat, misalnya keluarga dan tim pendukung, sebuah pendekatan untuk elektabilitas. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain upacara ritual, ada juga kebiasaan seperti “toto kopi.” Toto Kopi adalah kebiasaan meramal nasib melalui tanda-tanda yang ditampilkan dari ampas kopi. Sebagian orang meyakini bahwa ada “orang pintar” yang bisa membaca masa depan melalui ampas Kopi. 

Baca Juga:  Harga Beras Naik Dicurigai untuk Dana Program Makan Siang Gratis

Peran pawang juga tidak kalah penting. Misalnya, agar kampanye akbar terbebas dari hujan lebat yang membuyarkan “pawang hujan” diminta mengatur jadwal air dari langit. Si pawang biasanya langsung berhubungan dengan kontestan, tanpa perantaraan pihak ketiga. 

Peran dukun pun langgeng. Dukun tidak hanya menjaga di calon dari serangan dari empat penjuru mata angin, melainkan juga memberi informasi-informasi penting bagi kontestan. Lebih dari itu, dukun juga “konsultan mistis” agar si kontestan bisa menjaga diri dan mampu menghadirkan diri dengan baik di tengah massa. 

Bahkan dalam suatu pengalaman, dukun diminta “mendoakan” data pemilih agar pemilih berpihak atau beralih pada kontestan yang didukung. 

Baca Juga:  Benny K Harman Kritik Keras 2 Jenderal Polri Masuk Kemenkumham

Praktik logika mistika seperti ini, hemat saya menjadi bagian dari narasi rakyat ketika yang menguasai perbincangan adalah narasi elit, misalnya soal kursi partai, modal politik, popularitas calon, aturan kepemiluan, isu-isu elektoral, survey, dsb. 

Logika mistika juga malah dipelihara elit ketika pengetahuan politik berada dalam kontrol kekuasaan. Ini bukan sebuah kemerosotan nalar, melainkan cara sebagian orang eksis dalam merayakan kontestasi lokal. 

Sebagai cara eksis, toh tidak elok kemudian logika mystica yang hidup dalam tradisi ditafsir sebagai kemerosotan logika. Yang mistik dan praktiknya adalah bagian dari narasi politik itu sendiri. 

 

Artikel ini pernah dipublikasikan di Qureta.com

Penulis: Fian Roger, warga Ruteng, Manggarai (artikel ini adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili organisasi tertentu).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta
KPUD Mabar Sebut Caleg Terpilih Tidak Lapor Harta Kekayaan Tak Dilantik
Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 
Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra
Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan
DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi
Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim
Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana
Berita ini 132 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru