Manto Tapung: Bangun Manggarai Bukan dengan Sinis Tapi Berikan Masukan

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nah, bagaimana dengan dua pasangan ini ke depan, Paket DM dan Paket H2N dalam menata rumah Manggarai ini?

Menurut saya, kedua-duanya memiliki potensi dan peluang yang sama untuk menang di Pilkada 2020 ini. Hanya memang, menurut saya kembali kepada strategi untuk mencapai ke sana. Saya berpikir bahwa, misalnya Pak Kamelus dan Pak Victor Madur dengan taglinenya “Terbukti, Lanjutkan” dan segala macam, menurut saya yang perlu beliau-beliau sampaikan adalah bagaimana menginformasikan kepada publik tentang progres pembangunan ketika menjabat lima tahun. Pembangunan lima tahun lalu progresnya seperti apa dan sekarang sudah di poin mana! Itu lebih masuk akal dan meyakinkan masyarakat konstituen untuk memilih paket ini.

Di satu pihak, H2N ini membawa jargon atau tagline “Perubahan”. Nah, saya berpikir bahwa perlu menelusuri atau sedikit menagih dari H2N, substansi dari perubahan itu seperti apa? Turunan, variannya seperti apa? Supaya tidak terjebak pada jargon. Apalagi kalau terjebak dengan defenisi perubahan itu yang pertama adalah “ganti bupati”. Itu kan terlalu naif menurut saya. Dan ini bisa menjadi bagian dari politik daur ulang kalau menurut saya. Karena, kita lihat, Pilpres 2019 itu sempat produksi tagline “GantiPresiden” itu muncul. Tapi ketika orang tagih apa yang dimaksudkan dengan ganti presiden begitu, orang tidak bisa mempertanggungjawabkannya. Saya takut ini akan terjadi juga di demokrasi lokal kita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Intinya begini, baik petahana maupun penantang, harus bisa meyakinkan konstituen tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang perlu dilakukan oleh penantang ke depan. Supaya masyarakat konstituen merasa diyakinkan tentang pilihan ke depan. Apakah mereka memilih yang sudah lama, sudah menjabat, ataukah memilih yang baru dengan eskpetasi-ekspetasi tertentu. Kalau mereka memilih yang baru, mereka akan buat apa dan segala macam.

Jadi intinya menurut saya ada pada strategi mereka untuk meyakinkan masyarakat konstituennya. Apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dirubah.

Baca Juga:  Puan Unggah Kutipan Bung Karno, Hasto PDIP Sindir Pidato Kemenangan Prabowo sebelum Real Count KPU

Figur DM menurut Anda seperti apa?

Figur mereka menurut saya tipe orang-orang yang mau menjalankan sesuatu berdasarkan pada aturan hukum yang jelas. Buktinya selama lima tahun, rumor atau isu-isu tentang penyimpangan hukum sama sekali tidak ada.

Kedua, beliau (Deno Kamelus) memiliki kualifikasi intelektual yang menurut saya bagus lah. Dan ini menjadi salah satu poin penting menjadi pemimpin.

Kemudian, saya berpikir bahwa beliau ini sudah belajar banyak dari Pak Christ Rotok dulu ketika mereka bersama, bagaimana tata kelola pemerintahan yang perspektifnya “good and clean governance” (sistem pemerintahan yang bersih serta merupakan suatu pemerintahan yang efektif, efesiensi, jujur, transparan,bertanggung jawab dan berwibawa dalam melakukan manajemen pemerintahan).

Kalau Pak Victor, beliau tipe-tipe figur yang peduli dan memiliki keutamaan-keutamaan diri yang bagus. Rendah hati, pandai mengayomi segala macam. Menurut saya, kombinasi keduanya bagus lah. Tidak sempurna amat tapi menurut saya bagus lah.

Bagaimana dengan konsep Manggarai Maju dari Paket DM?

Saya berpikir bahwa, kalau berbicara tentang kemajuan, tidak bisa terlepas dari apa yang sudah dicapai selama lima tahun ini. Ukurannya seperti apa. Seperti yang saya katakan tadi, harus berangkat dari base line-nya. Ketika awal mereka memimpin seperti apa dan sekarang capaiannya seperti apa. Dan di situ kita lihat, apakah ada kemajuan atau tidak. Kalau misalnya, ada pergerakan maju, grafiknya naik, itu kita bisa lihat ada kemajuan. Tapi kalau grafiknya menurun, itu berarti mengalami perlambatan atau tidak mengalami kemajuan. Tapi menurut saya, kalau omong tentang kemajuan, sampaikan kondisi awal mereka, kemudian kondisi yang sudah dicapai seperti apa.

Tapi menurut saya ada beberapa kemajuan signifikan. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sudah menyentuh 6,33 persen terkait harapan hidup, angka melek huruf tinggi, dan pendatan perkapitan itu sudah per tahun itu sudah Rp7 juta sekian.

Yang berikut, terkait elektrifikasi. Meski itu program nasional tapi mereka mampu memfasilitasi proyek nasional ini sehingga progres elektrifikasi ini sudah hampir 90 persen, 88 persen lah begitu. Kemudian, sudah ada upaya menekan stunting sebanyak 15 persen. Bahkan angka pengangguran sudah mulai turun dari tahun ke tahun, 2-3 persen. Itu menurut saya merupakan langkah-langkah yang maju. Kemudian kalau omong PAD (pendapatan anggaran daerah) kita, PAD kita sudah menyetuh sampai Rp100 miliar. Hanya itu tadi maksudnya, PAD Rp100 miliar ini dari berapa dulu mulai awal mereka punya. Itu yang harus diinformasikan. Dan memang Rp100 miliar ini punya kontribusi yang besar untuk APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah), itu hampir Rp1,3 triliun.

Baca Juga:  Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Tapi kalau saya bandingkan, Rp1,3 triliun di Manggarai Barat itu hanya untuk pembangunan jalan saja. Sedangkan kita di Manggarai, Rp1,3 triliun itu untuk membangun segala aspek. Artinya menurut saya harus diinformasikan betul kemajuannya seperti apa. Meski ada beberapa catatan, pertumbuhan ekonomi masih 5,0 sekian persen. Kemudian belum terbangunnya fasilitas transportasi lintas utara dan lintas selatan. Padahal itu sangat urgen untuk menjadi penyangga pariwisata super premium di Manggarai Barat. Nah itu menjadi agenda-agenda penting ke depan untuk diperhatikan.

Sama juga dengan agenda perubahan. Harus detail, yang mau dirubah apa? Misalnya yang belum maju atau belum dikerjakan DM selama 5 tahun kira-kira apa. Nah, itu yang harus menjadi bagian dari concern. Jangan sampai pada jargon semata.

Peluang kemenangan dua paket ini menurut Anda?

Kalau dari kalkulasi elektoral, sebenarnya petahana sudah punya basis 30 persen kemenangan. Nah, bagaimana supaya 30 persen itu bergerak untuk mencapai 50 plus 1, itu memang butuh kerja keras. Sementara penantang ini butuh kerja keras, karena mereka harus mulai dari awal. Penantang harus mulai dari nol. Hal yang sama juga, petahana harus berjuang keras. Jadi menurut saya keduanya harus bekerja keras.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta
KPUD Mabar Sebut Caleg Terpilih Tidak Lapor Harta Kekayaan Tak Dilantik
Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 
Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra
Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan
DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi
Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim
Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana
Berita ini 121 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru