Menanti PLN Menghalau Gulita di Desa

Senin, 11 Juli 2022 - 10:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebelum gelap datang, Vitalis Jehaut bergegas menuju tempat ke sudut rumah, tempat penyimpanan penyimpanan akumulator (ACCU). Sejak pagi ACCU itu sudah tersambung dengan panel surya untuk proses pengisian daya.

Dengan daya yang sudah ditampung di ACCU itu, Talis, begitu ia disapa, bersama keluarganya akan mendapatkan cahaya untuk membantu penerangan mereka di dalam rumah ketika malam sudah tiba.

Talis mengaku keadaan seperti itu sudah menjadi rutininitas mereka setiap hari. Tak ada terang lain selain berasal dari lampu cahaya surya itu untuk menghalau gelapnya malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebelum ada lampu cahaya surya ini, kami pakai lampu pelita untuk bantu penerangan di malam hari. Karena, sampai sekarang, belum ada listrik PLN di sini,” kata Talis saat bertemu Tajukflores.com, pada suatu petang di penghujung Okober lalu.

Talis adalah warga Kampung Raci, Desa Wae Codi, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pria 38 tahun yang hari-harinya bekerja sebagai petani itu mengaku bahwa sudah sejak lama mereka dan bahkan seluruh warga yang ada di kampungnya itu merindukan hadirnya terang listrik PLN.

“Kami di sini sudah lama rindu akan listrik PLN ini. Kalau air dari PAM kan sudah ada. Listrik itu yang belum ada di sini,” ujar Talis.

Pantauan Tajukflores.com, sesuai pengakuan Talis, seluruh warga yang ada di Kampung Raci ini memang mengalami nasib yang sama, belum menikmati terang listrik dari PLN.

Baca Juga:  Bupati Manggarai Deno Kamelus Akui SDM NTT Unggul

Bahkan, tidak hanya bagi warga yang ada di Kampung Raci, seluruh warga di Desa Wae Codi, hingga saat ini juga mengalami keadaan seperti itu.

Deketahui, Desa Wae Codi ini memiliki 5 anak kampung. Selain Kampung Raci, di desa ini ada Kampung Purang, Kampung Cia, Kampung Copu, dan Kampung Kalo. Semua kampung ini masih belum berlistrik PLN.

Masih di Cibal Barat, di kampung Gurung, Desa Golo Lanak, juga mengalami hal yang sama. Karena kapasitas listrik tenaga surya yang terbatas, beberapa rumah bahkan menggunakan mesin generator.

Akibat biaya solar yang mahal, mesin tersebut hanya menyala pada pukul 18.00 hingga 22.00 WITA. Praktis, listrik ini hanya untuk penerangan.

Padahal, banyak aktivitas sehari-hari seperti memasak dan juga kegiatan ekonomi yang seharusnya bisa terbantu bila daya listrik dari PLN hadir selama 24 jam.

Anus (40), warga dari Kampung Copu mengungkapkan, kerinduan warga di sana akan adanya terang listrik dari PLN sangatlah besar.

Tak sekadar berharap dalam diam, sejumlah tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda dari desa itu bahkan pernah mendatangi Kantor PLN UP2K Flores yang berlokasi di Lawir, Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, NTT.

“Kami sudah pergi ke kantor itu untuk mengusulkan pembangunan jaringan listrik di desa kami. Namun, sampai sekarang, itu tidak juga terjawab. Tidak ada tanda-tandanya,” ujar Anus kepada Tajukflores.com.

Baca Juga:  Order Cabut Berita, Curhat Seorang Wartawan Senior

Pihak pemerintah desa setempat juga mengaku sudah sering mendatangi Kantor UP2K Flores tersebut untuk mengusulkan pembangunan jaringan listrik di Desa Wae Codi.

Kepala Desa Wae Codi, Bonefasius Sel kepada Tajukflores.com mengaku bahwa dirinya sudah sembilan kali menemui pihak PLN untuk membahas terkait hal tersebut.

“Terus terang, saya pernah ke UP2K bawa data. Sudah 9 kali saya ke sana. Bahkan secara adat Manggarai juga sudah kepok di sana. Bulan Maret saya ke sana, pertama. Lalu yang ke berikutnya Mei juga saya ke sana. Lalu yang terakhir kemarin bulan September. Jadi yang jelas, 9 kali saya ke sana,” terang Bonefasius Sel.

Saat pertemuan tersebut, demikian Bonefasius mengaku, pihak PLN menyambut dengan baik kedatangan pihaknya.

Bahkan pada saat itu, mereka diminta untuk tidak lagi mendatangi pihak PLN. Sebab, Desa Wae Codi sudah masuk dalam agenda pembangunan jaringan listrik pada 2023 nanti.

“Yang bersangkutan juga di UP2K menunjukkan peta bahwa di Desa Wae Codi ini akan dibangun jaringan listrik,” terang Bonefasius.

Dari keterangan Bonefasius, saat ini, Desa Wae Codi dihuni oleh 530 Kepala Keluarga (KK). Terkait pembangunan jaringan listrik, semuanya bersedia untuk melakukan pembebasan lahan.

Bahkan sebagian warga di sana juga sudah menebang semua pohon mereka yang berada di pinggir jalan. Itu dimaksudkan agar pembangunan jaringan listrik ke wilayah mereka menjadi lebih lancar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 21:48 WIB

PDIP Dikabarkan Usung Ahok untuk Pilgub, Tapi Bukan di Jakarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 11:49 WIB

Optimistis Gugatan Dikabulkan PTUN, PDIP Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran 

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:17 WIB

Pilkada Sumba Timur 2024, David Melo Wadu dan Umbu Ndata Jawa Kori Daftar di PDIP dan Gerindra

Selasa, 30 April 2024 - 23:39 WIB

Maju di Pilkada Mabar 2024, Marsel Jeramun Sebut Bangun Daerah hanya 1 Partai Upaya Hambat Kemajuan

Selasa, 30 April 2024 - 21:38 WIB

DPW Nasdem NTT Terima Pendaftaran Cabup dan Cagub Pilkada 2024 tanpa Biaya Administrasi

Selasa, 30 April 2024 - 13:54 WIB

Takut Khofifah, Cak Imin Rahasiakan Calon PKB untuk Pilgub Jatim

Selasa, 30 April 2024 - 13:34 WIB

Daripada Bicara Jadi Gubernur, Ahmad Sahroni Disuruh Netizen Jadi Penjilat Istana

Senin, 29 April 2024 - 15:20 WIB

Thomas Dohu Ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Nasdem Manggarai

Berita Terbaru