PT PLN (Persero) baru saja menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT Gistec Prima Energindo untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Wae Lega di Kupang (24/3).
Optimalisasi pembangkit bertenaga minihidro berkapasitas 2 x 0,875 MW tersebut merupakan langkah strategis yang diambil PLN untuk mendorong transisi energi di tanah air.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Fintje Lumembang, mengatakan, PJBTL ini sangat strategis karena meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sekaligus menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Flores. Namun, proyek ini masih butuh proses pembangunan sampai sepenuhnya terintegrasi dengan sistem kelistrikan PLN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Percepatan suplai EBT ini mendukung target net zero emission di tahun 2060, selaras dengan kebijakan pemerintah dan untuk menekan BPP tenaga listrik sehingga penyediaan listrik jadi lebih efisien dan berkelanjutan,” kata Fintje dalam keterangannya, Selasa (4/4).
Fintje memaparkan, potensi penghematan BPP dari PJBTL ini mencapai Rp38,7 miliar per tahun. Terlebih lagi, pembangkit berkapasitas 1.75 MW tersebut setara dengan 2,12 persen kelistrikan Flores.
“Ini mengisyaratkan pentingnya menjamin keberlangsungan pasokan air di Manggarai agar suplai listrik ke Sistem kelistrikan Flores tetap kontinui. PLN akan terus mencari peluang agar BPP Pembangkit di Pusat Listrik Flores bisa lebih efisien,” ujar Fintje.
Ia melanjutkan, beroperasinya PLTM Wae Lega sangat berpotensi menurunkan pemakaian diesel di wilayah tersebut. Potensi penghematan BBM-nya mencapai 2.950 kilo liter per tahun dengan pengurangan emosi CO2 mencapai 11.387,28 metrik ton/tahun.
Halaman : 1 2 Selanjutnya