Di sisi lain, Kamhar berharap agar ada mekanisme yang memadai untuk merealisasikan hal tersebut dan terbangunnya kritisisme di masyarakat. Agar tak terulang lagi pada kesalahan yang sama, memilih pemimpin yang hanya pandai mengumbar janji namun tak menunaikan.
“Pemimpin yang hanya mengindahkan daulat tuan, abai daulat rakyat yang melakukan hal yang berbeda dengan apa yang dijanjikannya,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan para bakal capres-cawapres untuk tidak melakukan politisasi isu SARA) menjelang Pemilu 2024.
“Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan,” kata Presiden Jokowi dalam Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI, Surakarta, Jawa Tengah, Senin, (21/11).
Dalam pidatonya itu, Jokowi berkali-kali menyerukan untuk tidak memanfaatkan isu agama dalam kontestasi politik. Bangsa Indonesia, kata Jokowi, pernah merasakan dampak buruk dari politisasi agama, maupun politisasi suku, ras atau golongan.
Halaman : 1 2