Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaraf), Sandiaga Uno memastikan tidak ada perebutan hak antara Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo-Flores (BPOLBF) terkait pengelolaan kawasan wisata Puncak Waringin dan Goa Batu Cermin, Labuan Bajo.
Hal itu disampaikan Sandiga menjawab pertanyaan Tajukflores.com dalam The Weekly Brief with Sandi Uno (WBS), Senin, 29 Agustus 2022.
“Tidak ada perebutan hak kelola, kita semua bersinergi, kita semua berkolaborasi. Jadi itu tidak benar sama sekali, tidak ada istilah saling klaim terhadap pengelolaan, karena ini dibangun pemerintah untuk masyarakat,” kata Sandiaga Uno, Senin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua destinasi wisata di dalam kota Labuan Bajo, yaitu Goa Batu Cermin dan Puncak Waringin hingga kini belum dibuka untuk umum, meski sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Informasi yang dihimpun Tajukflores.com, alasan belum dibukanya kedua destinasi tersebut adalah karena masih ada polemik antara Pemkab Mabar dan BPOLBF terkait `kepemilikan` kedua aset tersebut.
Menurut Sandi, Puncak Waringin dan Goa Batu Cermin dibangun pemerintah melaui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Saat ini, kata Sandiaga Kemen PUPR tengah menyiapkan regulasi untuk menyerahkan hak kelola kepada otoritas yang bisa merawat Puncak Warigin dan Goa Batu Cermin.
“Dan justru yang berhak mengelola ini sedang ditentukan oleh regulasi. Ini yang sedang dikembangkan oleh PUPR. Karena PUPR ingin menyerahkan kepada otoritas yang bisa merawat,” jelas Sandiaga.
“Ini konsepnya sedang dimatangkan dan kita pastikan dengan penataan Pulau Rinca, Waterfont dan lain sebagainya yang sudah diresmikan Bapak Presiden, ini bisa segera digunakan masyarakat, bisa dimanfaatkan agar ekonomi setempat bisa lebih meningkat,” imbuh dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya