Kapolres Manggarai AKBP Yoce Marten mengatakan pihaknya terus mendalami kasus dugaan suap proyek APBD Manggarai yang menyeret nama Meldiyanti Hagur, istri Bupati Manggarai, Hery Nabit.
Menurut Yoce Marten, meskipun keterangan kontraktor Adrianus Fridus alias Anus berubah-ubah, namun pihaknya akan terus menyelidiki kasus tersebut hingga terang-benderang.
Termsuk, kata Yoce, pihaknya juga akan menyelidiki percakapan atau chat WhatsApp mengenai kode rahasia `50 kg kemiri` antara Anus dengan Rio Senta, seorang tenaga harian lepas (THL) di Dinas PUPR Manggarai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, dalam pengakuan sebelumnya kepada media, Anus mengatakan, uang suap mendapatkan proyek diserahkan kepada Meldiyanti Hagur melalui perantara bendahara Toko Monas.
Sebagai informasi telah menyerahkan uang, Anus diminta oleh Rio Senta untuk memberitahukannya melalui WhatsApp kepada istri bupati dengan kode `50 kg kemiri`.
Namun, usai diperiksa oleh penyidik Polres Manggarai pada Rabu, 7 September 2022, Anus melalui kuasa hukumnya, Marsel Ahang menepis adanya percakapan atau chat WhatsApp 50 kg kemiri tersebut.
"Yang bersangkutan berhak untuk ngomong apa saja. Namun kita pasti mempunyai atau memiliki teknik-teknik lain sehingga kita memang bisa, paling tidak membuat terang perakara ini nantinya," kata Yoce Marten di Mapolres Manggarai, Ruteng, Kamis, 8 September 2022.
Kapolres menegaskan, benar tidaknya keterangan Anus terkait adanya percakapan dengan Rio Senta mengenai kode rahasia `50 kg kemiri`, hal itu dapat dibuktikan dengan penyelidikan. Oleh karena itu, kata dia, penyidik akan terus mengumpulkan bukti-bukti.
"Itu kan kelanjutannya nanti. Tergantung nanti ini kita bisa buktikan atau tidak. Nanti pasti akan ada kelanjutannya lagi. Ini kita masih kerja untuk mengumpulkan bukti-bukti tadi," ungkap Yoce.
Halaman : 1 2 Selanjutnya