Tulisan ini adalah buah renungan penulis terkait setiap kebetulan yang terjadi dalam hidup ini. Semua pengalaman seolah hanyalah kebetulan yang kadang menggembirakan tetapi juga kadang menyakitkan.
Setiap kebetulan terjadi tanpa pernah diramalkan. Hari ini kalian berjumpa Pevita dan besok kalian bertemu Lolita di sebuah stasiun kereta api. Hari ini tiba-tiba hujan dan setelah hujan reda, teman kalian telpon. Semua peristiwa itu seperti kebetulan.
Setiap peristiwa yang direncanakan pun seolah hanya sebuah kebetulan. Hari ini kalian berencana mandi pada pukul 17:00. Dan tiba-tiba, kalian lupa kalau sabun di keranjang sudah habis. Kalian pun terpaksa keluar dari kamar mandi dan segera bergegas membeli sabun di kios terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam perjalanan, kalian bertemu dengan anak-anak tetangga yang sedang bermain di sekitaran kompleks kost kalian. Mereka kemudian menyapa dan memberikan kalian senyum khas anak-anak. Dari kebetulan-kebetulan ini, kalian kemudian menarik makna.
Hidup ini seperti diisi oleh rentetan perubahan dalam bentuk kebetulan atau kebetulan dalam bentuk perubahan. Baik pengalaman bahagia atau sedih tidak lain adalah konsekuensi perubahan.
Dan, setiap perubahan tidak lain adalah kebetulan. Kalian bisa bahagia hari ini, tetapi ingat, besok mungkin kebahagiaan itu lenyap dari jiwa kalian. Itulah perubahan! Dia tidak direncanakan, tetapi tetap terjadi. Dia terjadi tanpa bisa dihindari.
Reza A. A. Wattimena, dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Kata” menegaskan bahwa kita bisa merencanakan kebetulan yang menguntungkan, tetapi usaha ini pun tidak menjamin kebetulan yang diharapkan terjadi.
Oleh: Venan Jalang- alumnus STFT Widya Sasana Malang, Jawa Timur
Halaman : 1 2