Pria yang biasa disapa Romo Tarsi itu mengakui hingga saat ini Apekam sudah bekerjasama dengan pembeli dari luar negeri yang hasilnya pada 2020 Apekam telah mengirimkan kopi 20 ton kopi ke Australia dan beberapa negara lainnya.
Lebih lanjut kata dia kesempatan kunjungan studi banding itu pun menurutnya merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Melalui studi banding hasil kerjasama dengan BPOLBF ini juga kita harapkan mampu menambah ilmu dari divisi pendidikan, marketing, pengembangan investasi dan divisi budaya sehinggah outputnya mampu menghadirkan para `buyer` tambahan dan petani kopi mampu mengekspor kopi dengan kualitas tinggi tentunya serta dengan strategi pemasaran yang baik sehingga mampu membatasi hinggah menghilangkan kehadiran para rentenir yang telah membuat masyarakat menderita,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya sebanyak 23 petani kopi dari Manggarai Flores diajak oleh BOPLBF untuk melaksankan studi banding soal kopi di pulau Jawa selama sepekan. Terdapat empat daerah penghasil Kopi yang dikunjungi yakni Magelang, Yogyakarta, Banyunwagi dan Jember.
Halaman : 1 2