Profisiat Buat Anggota DPRD Matim

Rabu, 9 Januari 2019 - 23:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alfred Tuname, penulis dan esais

Alfred Tuname, penulis dan esais

Anggota DPRD bekerja dalam labirin politik. Apapun argumen dan kepentingannya, pasti berujung pada politik. Awal dan akhirnya pasti politik. Oleh sebab itu, mereka biasa disebut politisi. 

Politisi itu bekerja untuk merawat dan merayakan kekuasaan demi kebaikan semua orang (konstituen, khususnya). Ketika politisi berpikir dan bertindak untuk semua orang, ia sedang merawat dan merayakan kekuasaan yang embodied pada dirinya.

Embodied sebab ia dipercaya rakyat untuk mendapatkan kekuasaan itu: konversi suara rakyat (votes) menjadi wakil rakyat (seats). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pikiran dan tindakan seorang politisi atau Anggota Dewan itu selalu berakibat pada kekuasaannya. Bisa semakin bertambah; bisa pula berkurang (bahkan hilang). Ada semacam skema “do ut des” politik. Jika pikiran dan tindakannya berbuah pembangunan, ia akan sangat disegani rakyat.

Jika pikiran dan tindakannya menggagalkan pembangunan (missing link kepentingan rakyat dan politisi), ia akan dikenang sebagai “tukang kritik”. 
Di Manggarai Timur (Matim), sudah banyak contoh politisi yang terus diingat sebagai negarawan dan dikenang sebagai tukang kritik.

Baca Juga:  MNC Mengancam Demokrasi Indonesia

Mereka yang disebut negarawan akan terus dipercaya rakyat Manggarai Timur. Mereka yang disebut tukang kritik akan susah terpilih kembali meskipun sudah dua atau tiga kali bahkan lebih mencalonkan diri dalam Pileg. Itu konsekuensi dari pilihan rakyat.

Dalam hal politik, pilihan rakyat itu berakar dan berkecambah dari ingatan (political memory). Dalilnya, ingatan politik rakyat itu tidak pendek. Apapun yang dipikirankan dan dibuat politisi (good or evil) selalu terekam lama di benak rakyat.

Rakyat yang sering disebut roeng itu memakai neraca ingatan itu untuk mengukur dan memilih seorang politisi. 
Dan itulah realitas politik kita. Tak ada yang bisa menduga atau mengatur (dengan uang sekalipun) pilihan rakyat itu. Sebab politik itu pintu gerbang yang tidak pernah tertutup. Setiap kemungkinan selalu terjadi. Yang kurang beruntung akan hilang. Yang bagus terus diurus. Mereka “diurus” rakyat melalui anggaran dan fasilitas negara. 

Baca Juga:  Deretan Pemilik Lahan Konsesi di IKN Nusantara, dari Anak Setnov hingga Luhut

Di Manggarai Timur, mereka yang akan diurus itu akan dilantik pada tanggal 02 Sepetember 2019. Mereka adalah 30 (tiga puluh) Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur periode 2019-2024. Mereka dilantik karena dipercaya oleh rakyat Manggarai Timur. Lantik berarti tugas pengabdian segera dimulai. Setelah dilantik, mereka wajib berpikir dan bertindak demi kebaikan bersama masyarakat Manggarai Timur. 

Manggarai Timur masih sedang dan akan terus membangun. Pembangunan itu butuh sinergisitas antara lembaga Legislatif dan Eksekutif. Sinergisitas itu dimaknai dalam kerangka pemerintahan yang baik. Lembaga Legislatif menggunakan pisau fungsi Anggaran, Legislasi dan Pengawasan. Semua itu dipakai untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Digdaya PT Flobamor Kendalikan Pariwisata Taman Nasional Komodo: Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Buruk!
Kurikulum Merdeka, Nasib Guru Bahasa Jerman di Ujung Tanduk
Menguak Aliran Dana Philip Morris, Pemegang Saham PT HM Sampoerna Tbk ke Israel
Menakar Kans Koalisi Pengusung Anies Baswedan Bubar Kala Demokrat-PDIP Tampil Mesra
Kontroversi dalam Karier Sutradara Film Porno Kelas Bintang, Dari Sinetron ke Film Dewasa
Romo AS: Kasus Pastor Bunuh Diri dan Dugaan Salah Urus Gereja
Ridwan Kamil, Misi Partai Golkar Rebut Jawa Barat dari Gerindra dan PDIP
Menjadi Konten Kreator Tiktok, Rela Alih Profesi demi Fulus
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:02 WIB

Hari Guru Nasional 2024, Kota Bekasi Kekurangan Ribuan Guru SD dan SMP

Kamis, 2 Mei 2024 - 09:40 WIB

Kapal Wisata Sea Safari Terbakar di Dekat Pulau Penga Labuan Bajo, Penyebab dan Korban Belum Diketahui

Kamis, 2 Mei 2024 - 08:49 WIB

Hardiknas 2 Mei 2024, Ini Pidato Mendikbudristek Nadiem Makarim di Akhir Masa Jabatan

Rabu, 1 Mei 2024 - 10:22 WIB

May Day 2024: Ratusan Ribu Buruh Turun ke Jalan, Prabowo Ucapkan Selamat Hari Buruh

Selasa, 30 April 2024 - 20:09 WIB

Israel Meradang, Beberapa Negara Eropa akan Resmi Akui Palestina

Selasa, 30 April 2024 - 17:06 WIB

Kemendikbudristek Akan Tempatkan Lulusan PPG Prajabatan 2024 di Berbagai Daerah

Selasa, 30 April 2024 - 15:28 WIB

3 Kali Gagal Jadi Anggota DPR, Caleg Gerindra Elza Galan Zen Ajukan Sengketa Pileg di MK tanpa Lawyer, Harap Mukjizat KPU

Selasa, 30 April 2024 - 12:03 WIB

Keuskupan Ruteng Copot Romo Agustinus Iwanti dari Jabatan Pastor Paroki Kisol, Ada Tindakan Hukum Lebih Lanjut?

Berita Terbaru