Terisolir Sejak Indonesia Merdeka, Warga di Ende Merindukan Jalan

Selasa, 17 Oktober 2023 - 19:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sudah 75 tahun Indonesia merdeka namun salah satu desa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih sangat terisolir. Jangankan jaringan komunikasi, jalan penghubung antar desa pun tidak ada.

Kini warga menaruh harapan terhadap program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 108, yang berhasil meretas bukit curam nan terjal dari Desa Reka menuju ke Desa Wolokota, Kecamatan Ndona yang terisolir.

Medebarkan jantung. Perjuangan anggota Kodim 1602/Ende bersama warga kedua desa, membuka jalan sepanjang tiga kilometer di atas bukit yang terjal dan curam. Salah melangkah bukan hanya cedera, mati pun menanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Untuk mencapai titik awal pembukaan jalan baru di desa Reka, melewati dua desa yakni Wolotopo dan Ngalupolo. Medannya menantang menyusuri lereng-lereng bukit curam, jalan juga berbatu dan lebarnya hanya muat untuk satu kendaraan roda empat.

Pembukaan jalan menuju ke Desa Wolokota menggunakan alat berat yakni dua eksavator dan satu braket. Namun karena medan yang sulit untuk berpijak, anggota TNI bersama warga harus turun tangan bekerja secara manual.

Baca Juga:  Bela Anies dari Predikat `Bapak Politik Identitas`, PKB: Dimana Rekam Jejaknya?

Tidak ada akses jalan ke Desa Wolokota. Dari kota Ende, jalan mentok di desa Reka itu pun jalurnya menanjak dan berkelok-kelok sehingga dari atas kendaraan bisa dilihat secara jelas banyak jurang curam yang langsung menghadap bebas ke laut.

Warga Desa Wolokota biasanya gotong royong membawa hasil bumi untuk dijual di kota Ende. Mereka lebih memilih jalur laut ketimbang harus menyusuri lereng bukit curam yang dipenuhi bebatuan lepas.

Melalui jalur laut pun tetap membuat jantung berdebar karena tidak ada pantai apalagi dermaga. Laut selatan langsung bersentuhan dengan dinding tebing. Warga biasanya naik ke sampan kecil lalu berpindah ke perahu, yang jaraknya satu meter dari dinding tebing.

Kepala Desa Wolokota, Valentinus A. Senda mengungkapkan, yang paling sulit bagi warga adalah kesehatan dan ekonomi. Secara gotong royong warga menggotong ibu hamil yang mau melahirkan, menuruni punggung bukit curam untuk mencapai Puskesmas Ngalupolo, hal ini terpaksa dilakukan agar nyawa ibu dan bayi diselamatkan. Jumlah penduduknya 338 jiwa.

Baca Juga:  Kasus Positif COVID-19 Menurun, Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan

“Sebelum akses jalan ini dibuka atau ada, yang kita sangat sulit itu yang paling pertama menyangkut dengan kesehatan, yang kedua menyangkut dengan perekonomian itu menjadi kesulitan kita. Mau jualan ke kota tidak sempat karena menggunakan pikul, kalau memang sangat membutuhkan menyangkut perekonomian secara khusus untuk biaya anak sekolah, terpaksa kita harus membawa atau memikul ke kota yang butuh waktu sehari. Untuk kesehatan yang paling unik atau sulit itu berkaitan dengan ibu yang sedang hamil, kita harus berjuang membawa ke kota dan juga dari masyarakat partisipasi supaya bisa membantu sampai ke tempat atau ke puskesmas,” katanya, Senin (27/7) melansir Merdeka.com.

Sementara itu kepala Desa Reka, Nobertus K. Y. Lana berterima kasih kepada Kodim 1602/Ende yang sudah bersusah payah membuka akses jalan dari desanya menuju desa Wolokota, yang selama ini tertutup akibat tidak memiliki akses.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Kemenkes Sudah Dapat Penjelasan soal Alasan Pemberhentian Ratusan Nakes Non-ASN di Kabupaten Manggarai
Isi Percakapan WhatsApp Romo Agustinus Iwanti dan Mama Sindi, Ngambek Dijawab Singkat saat Minta Makan Malam di Rumah
Klarifikasi Bapa Sindi, Curiga Lihat Mama Sindi Mengendap Masuk Kamar Romo Agustinus Iwanti
Romo Agustinus Iwanti Menangis dan Memohon Ampun kepada Bapa Sindi Usai Kepergok Tidur Bareng Mama Sindi
Klarifikasi Bapa Sindi: Syok dan Menangis Pergoki Romo Agustinus Iwanti dan Mama Sindi Tidur Bareng dalam Selimut!
7 Fakta Kasus Romo Agustinus Iwanti, Berhubungan dekat hingga Diisukan Selingkuh dengan Mama Sindi
Gempa Garut, Pantai Sayang Heulang Sempat Surut, BMKG Tegaskan Tak Berpotensi Tsunami
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6,2 Guncang Garut dan Tasikmalaya, Listrik Putus dan Bangunan Rusak
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 April 2024 - 15:40 WIB

Ramalan Hard Gumay tentang Kasus Chandrika Chika Terbukti, Apakah untuk Raffi Ahmad Juga Sama

Senin, 29 April 2024 - 14:50 WIB

Ending Drakor Queen of Tears Tuai Pro Kontra dari Penonton, Apa yang Kurang?

Senin, 29 April 2024 - 06:01 WIB

Nonton Lovely Runner Episode 7 Sub Indo, Link Dramaqu, Drakorindo dan Bilibili Dicari

Senin, 29 April 2024 - 00:37 WIB

Lakukan Kegiatan Ilegal, Produser Artis Korea Hyoyeon dan Dita Karang Dideportasi dari Bali

Minggu, 28 April 2024 - 14:15 WIB

Gratis Link Nonton Queen of Tears Episode 16 Sub Indo Pengganti Dramacool, Dramacute dan Drakorindo

Sabtu, 27 April 2024 - 21:45 WIB

Takut Jadi Pelakor, Anisa Bahar Pilih Berpacaran dengan Brondong

Sabtu, 27 April 2024 - 20:39 WIB

Link Nonton Queen of Tears Episode 15 Sub Indo, Dramaqu dan Drakorindo Dicari

Sabtu, 27 April 2024 - 20:15 WIB

Atta Halilintar Dikabarkan Terlibat Kasus Korupsi Harvey Moeis, Krisdayanti: Dia Selalu Jujur Sama Istrinya

Berita Terbaru