Sakit Hati Anak Kalah Pileg, Kades di Tangerang Pecat 27 Ketua RT/RW, Begini Kronologinya!

Sabtu, 9 Maret 2024 - 21:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua RW 01 Kampung Pasar Rebo, Desa Wanakerta, Kabupaten Tangerang, Subroto. Foto tangkap layar

Ketua RW 01 Kampung Pasar Rebo, Desa Wanakerta, Kabupaten Tangerang, Subroto. Foto tangkap layar

Tangerang – Sedikitnya 27 ketua RT/RW di Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Tangerang, Banten, dipecat secara sepihak oleh Kepala Desa (Kades) Wanakerta, Tumpang Siagian. Pemecatan ketua RT/RW ini diduga karena sang anak, Muhammad Solihin, kalah dalam Pileg 2024.

Kades Tumpang Siagian dikabarkan sakit hati dan marah besar setelah mengetahui sang anak kalah pileg alias tidak berhasil meraih kursi di DPRD.

Akibatnya, ia pun melampiaskan kekesalannya dengan memberhentikan para Ketua RT/RW yang dianggap tidak loyal dan tidak mampu mengantarkan kemenangan bagi anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu korban pemecatan, Subroto, Ketua RW 01 Kampung Pasar Rebo, menceritakan bahwa sebelum Pileg 2024, TS pernah mengumpulkan para Ketua RT/RW dan meminta mereka untuk mendukung Muhammad Solihin.

“Saya disuruh ngumpulin data warga yang mau ke dia (anak Kades, Red). Saya bingung, sosialisasi tidak ada, kita juga tidak bisa memaksa warga untuk nyoblos Muhammad Solihin,” ungkap Subroto Kamis lalu (7/3).

Baca Juga:  Presiden Jokowi Ingatkan Kepala Daerah untuk Belanjakan APBD di Bank Rp278 T

Namun, setelah Muhammad Solihin kalah dalam Pileg, Tumpang langsung memecat 27 Ketua RT/RW yang dianggap tidak berkontribusi dalam mendulang suara. Pemecatan ini pun menuai protes dan kecaman dari berbagai pihak.

Para Ketua RT/RW yang dipecat menilai bahwa tindakan Kades Tumpang Siagian cacat secara administrasi dan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka pun memutuskan untuk mengadu ke pihak Kecamatan Sindang Jaya untuk meminta keadilan.

Camat Sindang Jaya, Galih Prakosa, membenarkan adanya laporan terkait pemecatan 27 Ketua RT/RW di Desa Wanakerta. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan memanggil Tumpang untuk dimintai klarifikasi.

“Setelah informasi lengkap baru kami panggil Kades dalam waktu dekat,” tegas Galih.

Penjelasan Kades Tumpang Siagian

Baca Juga:  Rekaptulasi Suara Nasional Pileg 2024 Dapil 2 NTT: Partai Golkar dan Nasdem Raih Suara Terbanyak

Kepala Desa Wanakerta, Tumpang Siagian, mengakui telah memberhentikan sejumlah ketua RT/RW di wilayahnya. Pemberhentian tersebut dilakukan lantaran Tumpang merasa sakit hati setelah anaknya kalah dalam kontestasi calon legislatif.

Menurut Tumpang, dua minggu sebelum pelaksanaan Pemilu 2024, dia mengundang para ketua RT/RW untuk mendata jumlah hak pilih di Desa Wanakerta. Hasil pendataan menunjukkan bahwa terdapat sekitar 15.000 hak pilih di desa tersebut.

“Tepat sebelum pelaksanaan Pemilu 2024, saya mengundang para ketua RT/RW untuk melakukan pendataan jumlah hak pilih di Desa Wanakerta. Hasilnya, kami menemukan sekitar 15.000 hak pilih,” ujarnya, dikutip dari Berita Satu.

Tumpang menjelaskan bahwa pada saat itu, dia memberikan sejumlah uang kepada para ketua RT/RW dengan tujuan agar uang tersebut diberikan kepada warga yang memiliki hak pilih untuk mencoblos anaknya pada pemilihan calon legislatif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Rini Kuriniati

Editor : DM

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Selain di DKI, PDIP Juga Siapkan Ahok di Pilgub Sumut 2024
RUU Penyiaran: Karpet Merah untuk KPI, Kreativitas Konten Kreator Terancam
Kemenag Siapkan 1.378 Formasi CASN untuk IKN, Pendaftaran Dibuka Juni 2024
Polemik Biaya UKT Perguruan Tinggi Naik, Komisi X DPR Usul Pembentukan Panja
Apa Itu KRIS Pengganti BPJS Kesehatan?
Kemenkes: BPJS Kesehatan Kelas 3 Tak Perlu Khawatir Bayar Lebih Mahal, Iuran Tetap Rp35.000
Ini yang Dilakukan Pemprov DKI untuk Wujudkan Jakarta sebagai Kota Pintar dan Global
Bangun Desa Wisata Tangguh dan Berkelanjutan, BPOLBF Selenggarakan Webinar Desa Wisata
Berita ini 27 kali dibaca