Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko, memberikan pernyataan terkait insiden pemukulan yang dilakukan Kapolsek Komodo AKP Ivans Djarat terhadap seorang sekuriti Bank BRI Unit Nggorang, Labuan Bajo, bernama Guido Andre Sandi.
Menurut Kapolres, kejadian tersebut diduga terjadi karena kesalahpahaman. Pelaku, saat mengunjungi sebuah ATM, diminta untuk membuka helmnya oleh sekuriti.
Mungkin karena situasi yang sedang kalut, pelaku salah memasukkan PIN ATM, yang kemungkinan memicu emosinya sehingga terjadi pemukulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu kejadiannya kemarin, yang bersangkutan (Kapolsek Komodo) melakukan pemukulan ya. Mungkin ada kesalahpahaman ya. Dia kan masuk ATM (diminta) untuk buka helm, mungkin karena lagi kalut beliau, (sampai) salah PIN ya, dia terpancing emosinya,” kata Ari Satmoko saat dihubungi wartawan, Rabu (13/9).
AKP Ivans Djarat sebelumnya dilaporkan pidana setelah memukul Guido karena emosi ditegur memakai helm saat menggunakan ATM pada Rabu pagi. Namun, kata Ari, keduanya sepakat berdamai secara adat Manggarai atau melalui restorative justice.
“Laporannya kemarin sore kita terima, laporan polisinya terkait dengan tindak pidana. Tapi tadi malem mereka sudah mediasi melalui mekanisme adat, sudah disepakati mereka berdamai tadi malam,” katanya.
Terkait proses internal, Kapolres mengonfirmasi bahwa pelaporan terhadap Kapolsek Komodo tersebut tidak akan diabaikan. Saat ini, pihak berwenang tengah mengumpulkan keterangan dari korban, pelaku, serta saksi-saksi yang ada.
“Tinggal proses internal, ya pasti kita tindak, tidak mungkin tidak kita tindak. Sekarang sudah berjalan, korban sudah dimintai keterangan, yang juga sudah dimintai keterangan. Nanti masih nunggu ada beberapa lagi seperti sekuriti yang lain yanf menyaksikan atau siapa yang menyaksikan,” jelas dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya