Sampah di Labuan Bajo menjadi salah satu persoalan serius yang sudah ada sejak lama. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Otoritas Labuan Bajo Flores (BOPLF) dalam sambutannya di acara sosialisasi program Pilot Activity Pengelolahan Sampah Mandiri, yang dilaksanakan di desa Gorontalo, Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat Rabu (24/2/21).
Kegiatan Pilot Activty ini diselenggarakan secara iuring dan daring dalam rangka melaksanakan Strategi I dan II Rencana Aksi Nasional Penangan Sampah Laut (RAN PSL) sebagaimana tertuang pada Perpres No.83 Tahun 2018
Menurut Shana, hingga 2020 produksi sampah Labuan Bajo sekitar 13 ton atau setara 112.4 meter kubik dalam sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolahan sampah dan memaksimalkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengelolahan dan penangan sampah di Labuan Bajo.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk meresmikan proyek percontohan Unit Pengelolahan Sampah (UPS) masyarakat Labuan Bajo, yang dimulai di Desa Gorontalo sejak Agustus 2020.
Turut hadir, Direktur Pengelolahn Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) Novrizal Tahar yang membuka kegiatan dengan serah terima virtual tempat sampah dan UPS.
Halaman : 1 2 Selanjutnya