Kampung Sikka, Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) direncanakan akan ditata untuk menjadi salah satu destinasi wisata rohani di daerah tersebut.
Berdasarkan keterangan Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Meru, wisata rohani tersebut patut dikembangkan di Sikka, sebab wilayah tersebut memiliki banyak potensi wisata kerohanian seperti gereja tua dan juga Logu Senhor atau tradisi berjalan di bawah Salib Tuhan Yesus.
“Kampung Sikka punya gereja tertua dan memiliki tradisi yang kuat sekali. Kita melihat ini sebagai tempat ziarah dan juga sebagai wisata rohani,” terang Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Meru, Jumat (15/04).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain karena potensi tersebut, Uskup Meru juga menjelaskan bahwa salah satu alasan Kampung Sikka dikembangkan jadi destinasi wisata rohani ialah karena sejauh ini, sudah banyak umat Katolik yang diutus dari kampung itu untuk mewartakan Sabda Allah di seluruh Flores.
Bahkan, demikian Uskup Meru, sekolah seminari pertama yang ada di Kampung Sikka, belakangan pindah ke Mataloko, Kabupaten Ngada.
“Bayangkan kampung kecil ini akhirnya menjadi suatu kekuatan penuh untuk pewartaan Sabda Allah,” demikian Uskup Meru mengungkapkan.
Adapun mereka yang diutus, lanjut Uskup Meru, mereka tidak hanya sebagai pewarta Sabda Allah, tetapi juga menjadi guru bagi orang lain.
Halaman : 1 2 Selanjutnya