Berdiri tegak dengan rambut mengembang, seorang pria berdiri disamping sebuah bus berwarna putih dan oranye. Sedikit senyum, pria yang diduga sopir itu tampak berada di sebuah ruas jalan raya.
“Pernah berjaya di masanya. Putra Ngada Cepat,” tulis akun Dorus Nguda di grup Facebook Ngada Bangkit, Kamis (10/2).
Foto bus jadul itu seolah sebuah nostalgia bagi warga NTT ke tahun 1980 hingga 1990-an. Saat itu, akses transportasi masih sulit. Warga juga harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk bisa mencapai jalan raya yang dilalui bus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil jadul tersebut merupakan buatan Mercedes Benz. Sehari-hari, bus yang diberi nama “Putra Ngada Cepat” ini melayani rute Ngada-Ende.
“Saya pernah numpang Putra Ngada dari Raja ke Ende tahun 1984. Saat masih kelas VI SD. Sopirnya Om Matias,” tulis akun Vitalis Wolo di kolom komentar, membagikan kisahnya saat menumpang bus itu.
Vitalis bercerita, dirinya pernah berjalan kaki kurang lebih tiga jam untuk mencapai jalan raya yang dilintasi bus Putra Ngada Cepat. Dia mengaku itu pertama kalinya dia menumpang bus.
“Mabuk sepanjang perjalanan. Tiba di Ende menjelang malam,” kenangnya.
“Memang orang Bajawa pulang libur dari Ende langganan bis Putra Ngada yang masih jaya, yang disetir Baba Chaeng,” tulis akun Pius IIi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya