Menurut Yudo, hal itu dapat dicapai dengan menjadikan TNI sebagai Patriot NKRI. Menurut dia, visi TNI sebagai Patriot NKRI merupakan kepanjangan dari prajurit TRI Matra yang profesional, modern, dan tangguh demi keutuhan NKRI.
“Visi patriot NKRI ini mengandung makna bahwa kekuatan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara merupakan kekuatan gabungan tri matra, yakni gabungan matra darat, laut dan udara yang solid, kokoh dan loyal kepada bangsa dan negara Republik Indonesia,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Yudo mengatakan, menjadi harapan semua pihak dan segenap rakyat Indonesia agar prajurit TNI yang profesional dilengkapi alutsista yang modern.
Hal tersebut, kata dia, menjadikan TNI sebagai kekuatan utama pertahanan negara yang tangguh dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan oleh negara untuk menghadapi semua kemungkinan ancaman pertahanan dan keamanan negara.
“Bahkan yang paling ekstrim atau yang paling buruk sekalipun sehingga kedaulatan dan keutuhan NKRI senantiasa terjaga,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Laksamana Yudo Margono merupakan orang ketiga TNI AL yang diberikan amanat menjadi Panglima TNI. Dua seniornya yang terdahulu adalah Laksamana (Purn) Widodo AS dan Laksamana (Purn) Agus Suhartono
Yudo tercatat pernah lima kali menduduki jabatan panglima. Dimulai menjadi Pangkolinlamil, Pangarmabar, kemudian berganti nama menjadi Pangkoarmada 1, Pangkogabwilhan 1, dan akhirnya menjadi KSAL selama 2,5 tahun. Desember 2022 akan dicatat menjadi puncak kariernya sebagai Panglima TNI.
Halaman : 1 2