Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebutkan pemilih muda lebih tertarik pada karakter pemimpin yang jujur dan antikorupsi dalam memilih pemimpin nasional pada Pemilu 2024.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, cara pandang anak muda itu dipengaruhi oleh internet. Alhasil, mayoritas anak muda menjadikan media sosial sebagai ladang informasi.
Merujuk survei CSIS, pengaruh media sosial berada di angka 59 persen pada 2022, dibandingkan 2018 hanya berada pada angka 39,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Media sosial pada level tertentu diprediksi akan memengaruhi perubahan perilaku anak muda dalam memilih capres dan partai politik,” kata Arya kepada wartawan, Kamis (16/3).
Dalam survei terbaru CSIS, ketertarikan anak muda pada karekter calon pemimpin yang jujur dan antikorupsi berada pada angka 34,8 persen. Sementara itu, ketertarikan pemilih muda pada karakter pemimpin yang merakyat dan sederhana hanya pada angka 15,9 persen.
“Pada agregat nasional, survei CSIS menemukan meningkatnya ketertarikan pemilih muda terhadap karakter calon pemimpin yang jujur dan antikorupsi,” ucap Arya.
Ia mengatakan, CSIS memprediksi pemilih muda bakal mendominasi dalam memilih sosok pemimpin nasional pada Pemilu 2024.
Proporsi pemilih muda dalam kelompok usia 17-39 tahun diprediksi mencapai 60 persen. Bila dikonversi jumlah pemilih muda bisa mendekati 114 juta orang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya