Seorang siswa kelas 1 SMK Elanus Ruteng, Kecamatan Langke Rembong inisial LYA diduga dianiaya oleh lima kakak kelasnya saat perayaan Valentine Day pada Selasa (14/2) lalu. Mirisnya, seorang guru di sekolah itu membiarkan aksi pengeroyokan terhadap siswa berusia 17 tahun itu.
Pengeroyokan membuat sejumlah gigi LYA patah dan terdapat luka di bagian wajahnya.
“Saya sebagai orang tua tidak terima anak saya diperlakukan seperti ini, apalagi terjadi di sekolah. Yang saya tahu, anak saya pergi ke sekolah tapi kenapa dipukul seperti ini,” ujar Fransiskus Odus (57), saat menghubungi Tajukflores.com via sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Frans, ia mengetahui adanya dugaan pengeroyokan tersebut pada Sabtu (19/2) kemarin saat anaknya diantar sejumlah rekan sekolahnya ke rumah di Desa Welu, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai. Dirinya kaget melihat luka di dahi anaknya, termasuk dua buah giginya yang copot.
“Saya sangat menyesalkan kenapa guru membiarkan itu terjadi. Ini kejadiannya saat jam sekolah,” tutur Fransiskus.
Sementara itu, LYA mengaku dikeroyok oleh lima kakak kelasnya saat perayaan Valentine Day di sekolahnya. Saat itu, ia dan sejumlah rekannya joget bersama di sebuah ruangan kelas, lokasi perayaan Valentine Day.
Tidak jauh dari mereka, terdapat kelompok kakak kelas yang juga joget. Saat itu, kata LYA, ia mengaku mengikuti `joget angkat kaki` seperti yang dilakukan kakak kelasnya.
Tak lama kemudian, entah alasan apa, kelima kakak kelasnya itu mengerumuninya lalu melakukan pengeroyokan. Menurut LYA, kelima kakak kelasnya itu dalam kondisi mabuk minuman keras (miras).
“Saya dikeroyok sampai badan jatuh ke lantai kelas. Mereka juga tetap pukul saya,” ucap LYA.
Menurut LYA, saat pengeroyokan terjadi, sejumlah rekan kelasnya hendak menolong dirinya. Namun, upaya itu justru dihalangi oleh seorang guru di sekolah tersebut.
“Teman saya mau datang bantu tapi dicegah guru. Setelah saya dipukul baru teman-teman saya datang bantu,” ungkap LYA.
LYA mengatakan, usai kejadian, ia dibawa ke ruangan Kepala Sekolah SMK Elanus Ruteng, sekaligus menceritakan kejadian yang dialaminya. Di ruangan tersebut, kepsek selanjutnya menegur dan memberikan surat peringatan kepada lima siswa yang terlibat pengeroyokan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya