Terkait pelayanan jemput bola, Teguh memberi penekanan agar terus dilakukan seluruh jajaran Dukcapil di Indonesia.
“Tujuannya selain meningkatkan kualitas layanan adminduk, juga agar bisa mencapai target-target kinerja yang sudah ditentukan dengan sebaik-baiknya yakni memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” katanya.
Misalnya, jelas Teguh, untuk tahun 2023 cakupan perekaman KTP-el harus mencapai 99.4 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah untuk Disdukcapil Kota Ternate sudah sampai 96 persen, mudah-mudahan waktu yang masih panjang tahun ini target tersebut bisa tercapai.”
Kemudian cakupan kepemilikan KIA targetnya minimal 50 persen. “Ini perlu atensi dari seluruh jajaran betapa pentingnya KIA bagi anak yang belum berusia 17 tahun.”
Untuk pemcapaiannya pun perlu terobosan, misalnya, anak yang baru lahir selain mendapat akta kelahiran, orangtuanya juga mendapat KK baru dengan nama si anak, dan KIA.
“Bahkan dengan kerja sama dan kolaborasi, keluarga tersebut bisa mendapat kartu BPJS Kesehatan.”
Selanjutnya terobosan Dukcapil yang terbaru adalah IKD, yakni versi digital KTP-el. Targetnya 25 persen dari penduduk wajib KTP-el harus sudah mengaktivasi IKD tahun ini.
“Saya berharap Kota Ternate sebagai barometer Provinsi Maluku Utara, bisa menjadi contoh bagi kawasan dalam pencapaian target kinerja adminduk,” demikian Dirjen Teguh Setyabudi memungkasi arahannya.
Hal ini seiring dengan arahan Mendagri Tito Karnavian agar jajaran Dukcapil terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, wabil khusus di bidang Adminduk. Caranya dengan bertransformasi dari pelayanan dokumen secara manual ke digitalisasi data kependudukan.
“Aplikasi Identitas Kependudukan Digital merupakan salah satu puncak lompatan transformasi digital di Dukcapil, setelah layanan adminduk online, tanda tangan elektronik, dan cetak mandiri dokumen kependudukan oleh masyarakat,” kata Mendagri Tito Karnavian.
Halaman : 1 2