Sebelum pencarian ditutup, sambung Okih, petugas telah melakukan upaya penyisiran terakhir di seputar Tempat Kejadian Musibah (TKM). Mulai dari penyisiran per tiga mil dari TKM ke arah Palabuhanratu sampai dengan Perairan Cimaja. Namun, juga belum membuahkan hasil.
“Sudah hari ketujuh proses pencarian korban kami lakukan. Karena tidak juga berhasil ditemukan, maka sesuai dengan SOP, maka pencarian pun resmi ditutup pada pukul 17.00 WIB,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, proses pencarian terkendala cuaca yang ekstrim. Kondisi seperti ini, menjadi rintangan petugas saat melakukan upaya pencarian jasad korban.
“Sekarang pencarian korban dihentikan dan proses pencarian akan dibuka kembali bila kami mendapatkan informasi soal keberadaan jasad korban. Iya, bila ada nelayan atau siapapun yang menemukan jasad korban, kami akan langsung turun ke lapangan,” bebernya.
Ketua Operasional dan Sumber Daya Manusia Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepuloh mengatakan, proses pencarian sudah dilakukan secara maksimal.
Namun, cuaca dan kondisi arus air yang cukup kuat menjadi kendala tim SAR Gabungan dalam proses pencarian korban.
Proses pencarian sudah dilakukan dengan cara penyisiran di darat dan wilayah perairan. Namun, hingga saat ini jasad korban belum juga ditemukan,” jelasnya.
Karena tidak juga ditemukan, tim gabungan pun sepakat menghentikan pencarian korban, karena selain ombak di perairan pantai Selatan Sukabumi mulai pasang juga upaya pencarian sudah dilakukan selama tujuh hari sesuai dengan SOP.
“Pencarian resmi ditutup sesuai dengan SOP dan akan dilanjutkan kembali, bilamana ada informasi atau laporan terkait keberadaan jasad korban yang hilang misterius ini,” pungkasnya.
Halaman : 1 2