Soe, NTT – Sejumlah anggota TNI dari Kodim 1621/TTS nyaris bentrok dengan anggota polisi dari Satlantas Polres Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (7/3). Video anggota TNI dan polisi di NTT nyaris bentrok ini viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang diunggah akun Instagram @infateri_indonesia, kejadian ini bermula saat Pratu Jimaris, anggota Kodim 1621/TTS, dihentikan oleh anggota Satlantas Polres Soe saat sedang melakukan operasi Turangga di Simpang 4.
Saat diperiksa, Pratu Jimaris menunjukkan surat kendaraan dan SIM miliknya sambil berbisik bahwa dia adalah anggota TNI. Namun, anggota Satlantas Polres Soe memberikan jawaban yang terkesan menantang dan menahan SIM Pratu Jimaris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Merasa tidak terima, Pratu Jimaris kemudian meninggalkan lokasi dan menghubungi rekannya di Kodim 1621/TTS untuk memberitahukan bahwa SIMnya ditahan oleh anggota Polresta Soe.
Tak lama kemudian, Pratu Soni dan Praka Farid, rekan Pratu Jimaris, datang ke lokasi operasi untuk mempertanyakan alasan penahanan SIM tersebut.
Situasi semakin memanas ketika KBO Satlantas Polres Soe Ipda Hiban datang dan mendorong Praka Farid sambil mengatakan bahwa dia tidak takut dengan tentara.
Tiga anggota TNI tersebut berusaha menahan diri dan mendengarkan ucapan Ipda Hiban.
Namun, mengetahui kejadian tersebut, sejumlah anggota TNI lainnya dari Kodim 1621/TTS sempat terpancing emosi. Beruntung hal tersebut berhasil diredam oleh Dandim 1621/TTS dengan melakukan apel luar biasa dan meminta anggotanya untuk tidak terprovokasi.
Sementara itu, menindaklanjuti hal tersebut, Waka Polresta TTS Kompol Ibrahim segera menuju Kodim 1621/TTS untuk menyampaikan permintaan maaf dan membawa Ipda Hiban untuk meminta maaf secara langsung kepada anggota TNI yang terlibat.
Penulis : Kevindo
Editor : DM