Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) bersama Balai Taman Nasional Komodo resmi meluncurkan sistem Wildlife Komodo melalui aplikasi INISA di Hotel Loccal Collection, Labuan Bajo hari ini, Jumat, 29 Juli 2022.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi atau Edi Endi berharap aplikasi INISA tersebut memberikan dampak baik untuk perekonomian masyarakat maupun pelaku pariwisata.
Diketahui, peluncuran sistem Wildlife Komodo diwarnai aksi demonstrasi asosiasi dan pelaku pariwisata di Labuan Bajo. Selain menolak keterlibatan PT Flobamor, mereka juga menolak kenaikan tiket Rp3,7 per tahun ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berharap baik aplikasi, digitalisasi, serta pembatasan ini dapat memberikan dampak baik itu kepada perekonomian masyarakat maupun kepada pelaku pariwisata. Dan tentu kita sangat berharap bahwa seluruh ekosistem yang telah ditetapkan itu dapat survive dan berkelanjutan,” ujar Edi Endi di Ballroom Hotel Loccal Colection Labuan Bajo, Jumat.
Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo Carolina Noge dalam pemaparannya menjelaskan, bahwa Sistem Wildlife Komodo dalam digital platform INISA ini ditujukan agar dapat menjadi sarana dilakukannya manajemen kunjungan.
Dengan dasar data reservasi, maka diketahui siapa, berapa, dan ke mana pengunjung akan berada di dalam kawasan. Hal ini tentu akan memudahkan pengelolaan, termasuk penjagaan dan patroli.
“Manajemen kunjungan ini menjadi salah satu program yang dilaksanakan di awal periode kerja sama untuk menjawab isu dan permasalahan, terutama terkait tata kelola yang saat ini terjadi di Pulau Komodo, Pulau Padar dan Kawasan Perairan Sekitarnya seperti overtourism yang berdampak pada perilaku komodo, pengelolaan sampah, terumbu karang yang rusak, perburuan liar, pemancingan ilegal, penggunaan pukat harimau dan overfishing,” jelasnya.
Menurut dia, jika permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka seiring bertambahnya waktu ekosistem kawasan diproyeksikan akan dapat merusak habitat Komodo.
“Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, seiring berjalannya waktu, hilangnya nilai jasa ekosistem kawasan diproyeksikan akan dapat merusak
habitat komodo,” tegas Carolina.
Kegunaan INISA di Sistem Wildlife Komodo dan Cara Memakainya
INISA merupakan platform digital yang dikembangkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memberikan masyarakat kemudahan dalam mengakses beragam layanan publik, termasuk salah satunya sistem Wildlife Komodo.
Adapun Wildlife Komodo diklaim pemerintah sebagai wadah untuk memberikan kontribusi konservasi serta untuk mengatur tata kelola kunjungan serta aktivitas para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya