Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto mengeluarkan pernyataan tegas terkait masih terdapat distributor yang menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) yakni di atas Rp14 ribu per liter di wilayah NTT.
Setyo yang beberapa bulan lalu ditunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit menjadi Kapolda NTT ini mengatakan akan menindak tegas para distributor minyak goreng yang nakal jika terbukti melakukan penimbunan minyak goreng di provinsi tersebut.
Dia pun mengimbau para distributor untuk tak melakukan praktik dagang yang justru nantinya akan membawa mereka ke hukuman pidana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ancaman Setyo kepada distributor nakal ini ditanggapi sinis oleh netizen NTT. Netizen balik mempertanyakan ketegasan Kapolda Setyo Budiyanto dalam pengusutan kasus pembunuhan ibu dan anak di Kota Kupang, Astri Manafe dan putranya, Lael Maccabbe.
Meskipun di beberapa kesempatan, Setyo mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Astri dan Lael yang menyita perhatian publik NTT tersebut.
Terbaru, Kabid Humas Polda NTT, Kombes Polisi Rishian Krisna menyebut penyidik telah mengirim kembali berkas perkara Randy Badjideh ke Kejati NTT. Pengiriman berkas Randy ke Kejati NTT dilakukan sebanyak tiga kali.
Tercatat, dua kali Kejati NTT mengembalikan berkas Randy Badjideh ke penyidik Polda NTT lantaran belum lengkap atau masih P19.
Menurut Rishian, setelah berkas dikembalikan Kejati NTT pada 7 Februari lalu, penyidik melakukan penyelidikan ulang, termasuk memeriksa saksi dan keterangan yang masuk dari masyarakat. Keterangan-keterangan tersebut diuji agar menemukan validitasnya sehingga bisa menjadi alat bukti yang sah.
Selain itu, Rishian mengonfirmasi jika penyidik juga telah membuka data percakapan Astri Manafe sebelum ditemukan tewas. Data percakapan Astri terdapat di provider Telkomsel.
Halaman : 1 2 Selanjutnya
