Keputusan pemerintah yang menunda pemberlakukan tarif Rp3,75 juta ke Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) mendapat apresiasi dari pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Silvester Wanggel, pelaku pariwisata di Labuan Bajo mengatakan, keputusan penundaan ini merupakan kesempatan bagi pelaku pariwisata untuk melakukan dialog dengan sejumlah pemangku kepentingan dalam bidang pariwisata lainnya.
Sebab, demikian Silvester Wanggel, dialog merupakan hal yang sangat penting agar pada akhirnya nanti, keputusan soal tarif ke TN Komodo tidak menimbulkan polemik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita apresiasi dengan kebijakan ini, kita masih punya waktu beberapa bulan ke depan untuk berdiskusi dan berdialog dengan beberapa stakeholder pariwisata, agar dalam keputusan atau penetapannya nanti tidak terjadi polemik yang bisa merugikan satu sama lain,” kata Silvester Wanggel kepada Tajukflores, Senin (8/8).
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat terkait penundaan pemberlakuan tarif RP3,75 juta ke TN Komodo ini.
“Kita berterima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Gubernur NTT yang menunda pemberlakuan kenaikan tarif ke TNK,” ujar Pius Baut kepada Tajukflores.com, Senin (8/8).
Halaman : 1 2 Selanjutnya