Karanganyar – Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengaku kaget dengan hasil poling yang menunjukkan posisinya tertinggi pasca debat capres-cawapres terakhir. Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menerima dukungan dari keluarga besar para purnawirawan TNI-Polri di The Tjolomadoe Karanganyar, Rabu (7/2).
“Saya kaget karena pada debat itu, banyak poling yang mengatakan posisinya tertinggi. Bukan saya mau sombong, tapi hasil konfirmasi dari TNI, konfirmasi dari Polri mereka katakan, Mas Ganjar yang Anda omongkan benar,” kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan, dalam debat tersebut, dia menyampaikan bahwa tidak semua masyarakat miskin, dan semua masih sanggup mencari makan siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menekankan pentingnya pengetahuan, kecerdasan, dan intelektualitas, termasuk kecerdasan emosional, dalam menyampaikan visi dan misi serta program kerja.
“Pakai G ya, kenapa pakai G, karena Ganjar, kalau yang lain kan enggak pakai G,” tegasnya.
Mantan gubernur Jawa Tengah itu juga menyoroti pentingnya penggunaan data dalam memaparkan program untuk mengedukasi masyarakat dan membantu mereka menentukan pilihan.
“Apa yang menjadi program harus masuk pada substansi persoalan, jangan asal-asalan, kan tidak bisa hanya sekadar omong-omong. Jadi yang diperlukan di sini adalah sebuah konsistensi dalam membuat program,” singgung dia.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menyatakan keprihatinannya atas kondisi demokrasi di Indonesia saat ini.
“Saya sedih, demokrasi di Indonesia sedang diuji. Tokoh-tokoh agama mulai bicara, masyarakat sipil mulai teriak dan kampus bergerak semuanya,” kata Ganjar.
Dia melihat situasi ini sebagai ‘kentongan’ bahaya bagi demokrasi di Indonesia. Ganjar meminta agar kampus tidak diintimidasi karena merupakan mimbar akademik yang merdeka dengan kebebasan mimbar dan intelektualitasnya.
“Saya heran kepanikannya kemudian ditunjukkan dengan mengintimidasi rektor. Ya gak bisa, orang baik, orang benar, orang jujur yang ingin republik ini baik, maka tidak mau dipaksa,” tegasnya.
Acara deklarasi dukungan pasangan Ganjar-Mahfud dari keluarga besar Purnawirawan TNI-Polri dihadiri oleh sejumlah petinggi purnawirawan, seperti mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) S. Bimantoro, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, Jenderal Polisi (Purn) Roesdihardio, Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol (Purn) Luki Hermawan, Laksma TNI (Purn.) Agus Setiadji, Kombes Pol (Purn) Ibu Roesdihardi, Irjen Pol (Purn) Suparman dan puluhan jenderal lainnya.