Ia menerangkan sebelum mengeksekusi, para terduga pelaku sempat memanggil pria bernama Usman atau Sumang tersebut untuk meminta klarifikasi terkait pengakuan korban. Namun Usman membantah, tidak mengakui.
“Setelah dipanggil si Usman, Usman juga nolak akhirnya marah, sehingga itu, karena marahnya itu diselesaikan (digorok),” terang Wawan.
Namun sebelum motif para pelaku karena siri` tersebut terungkap, polisi sempat mendengar isu ilmu hitam di balik aksi pelaku. Kasubag Humas Polres Bantaeng Aipda Sandri Ershi menyebut polisi menerima isu tersebut dari kalangan tetangga pelaku. Namun polisi tidak begitu saja percaya bahwa pelaku terpengaruh ilmu hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi orang berasumsi aliran sesat, tapi saya rasa jauh dari aliran sesat. Kita dalami, kita ndak bisa berandai-andai,” ujar Sandri, Minggu (10/5).
Menurut Sandri, Darwis dan 2 putranya Rahman dan Suprianto sempat berlagak gila saat ditangkap. Mereka berlagak seolah-olah tengah membaca mantra saat ditahan.
“Semua yang diamankan ini pura-pura gila, semua kayak baca-baca (membaca mantra-mantra) sembarang, aneh-aneh semua,” kata Sandri.
Hingga akhirnya polisi berhasil membongkar motif para pelaku yang tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri. Kendati motif telah terungkap, polisi hingga saat ini masih terus mendalami aksi para pelaku. Polisi juga meminta keterangan atau pandangan psikiater terhadap insiden tersebut.
Halaman : 1 2