Nathan Homer Knorr menggantikan Rutherford sebagai kepala Saksi-Saksi Yehuwa setelah kematiannya pada tahun 1942. Knorr memperkenalkan program peremajaan dan hubungan masyarakat yang berhasil meningkatkan jumlah konversi.
Pendekatan “satu kaki di pintu” digantikan dengan pelatihan yang lebih menyeluruh bagi penginjil mereka, yang memungkinkan mereka menyampaikan ceramah Alkitab mereka sendiri.
Teknik baru ini berfokus pada “menyentuh anjing, berbicara dengan lembut, dan menerima penolakan bahkan ketika pintu ditutup dengan baik.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Saksi Yehuwa telah mengubah keyakinan inti mereka sejak didirikan. Mereka tetap menekankan ajaran-ajaran yang kontroversial dan berbeda dari kebanyakan denominasi Kristen.
Mereka menolak konsep Tritunggal dan percaya bahwa Kristus adalah ciptaan pertama yang diciptakan oleh Allah Yehuwa, bukan Allah yang setara dengan Bapa. Mereka juga menyangkal konsep neraka abadi dan keyakinan akan jiwa abadi manusia.
Pandangan Saksi Yehuwa tentang gereja, negara, dan hierarki juga kontroversial. Mereka menolak otoritas gereja-gereja Kristen tradisional dan mengecam institusi-institusi keagamaan lainnya. Mereka menganggap diri mereka sebagai warga negara “Kerajaan Teokratis” dan menolak kewajiban kewarganegaraan dunia.
Di sisi lain, saksi Yehuwa sering menghadapi penindasan dan penolakan karena keyakinan mereka yang menentang upacara kebangsaan, termasuk menolak untuk mengucapkan sumpah setia kepada bendera atau berpartisipasi dalam kegiatan patriotik lainnya yang dianggap sebagai bentuk penyembahan berhala.
Meskipun Saksi Yehuwa telah dikenal karena kegiatan penyebaran ajaran mereka dan sering kali mendapat perhatian negatif karena kontroversi yang melingkupi keyakinan mereka, mereka juga telah diakui atas upaya kemanusiaan mereka.
Mereka telah aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan dalam bencana alam dan konflik bersenjata di seluruh dunia melalui organisasi mereka, termasuk Bantuan Kemanusiaan Internasional Saksi-Saksi Yehuwa.
Meskipun Saksi Yehuwa telah menjadi subjek perdebatan dan kritik, mereka terus berkembang sebagai gerakan keagamaan yang kuat dan memiliki jaringan komunitas yang luas di seluruh dunia. Mereka tetap setia pada keyakinan dan ajaran mereka, sambil terus beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya di sepanjang sejarah mereka.
Apa yang Dipercayai Saksi Yehuwa?
Beberapa aspek dari keyakinan mereka melibatkan penolakan terhadap doktrin-doktrin yang umum dalam Kekristenan ortodoks, serta penafsiran yang berbeda terhadap teks Alkitab. Berikut ini adalah beberapa keyakinan utama yang dipercayai oleh Saksi Yehuwa:
1. Penolakan terhadap Tritunggal
Saksi Yehuwa menolak doktrin Tritunggal yang diterima secara luas dalam Kekristenan. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu entitas tunggal, bukan dalam tiga pribadi, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
2. Penolakan terhadap Kebangkitan Jasmani
Mereka percaya bahwa Kristus bangkit dari kematian sebagai roh, bukan dalam tubuh yang jasmani seperti yang dia miliki sebelumnya. Mereka juga percaya bahwa hanya 144.000 orang yang terpilih yang akan bangkit bersama Kristus di surga, sedangkan yang lainnya akan bangkit dalam keadaan fisik di bumi.
3. Penolakan terhadap Neraka
Saksi Yehuwa menolak gagasan neraka sebagai tempat penyiksaan abadi bagi orang-orang yang tidak setia. Mereka percaya bahwa orang jahat akan dihukum dengan kebinasaan, bukan siksaan abadi.
3. Penolakan terhadap Tradisi Kristen
Mereka menolak banyak tradisi Kristen yang dianggap tidak didasarkan pada Alkitab. Mereka menekankan interpretasi literal Alkitab dan mengklaim bahwa pemahaman mereka tentang teks itu adalah yang paling benar.
4. Penolakan terhadap Keterlibatan dalam Urusan Dunia
Saksi Yehuwa menolak keterlibatan dalam urusan dunia, termasuk politik dan militer. Mereka percaya bahwa mereka harus tetap netral dalam hal-hal ini dan hanya tunduk pada “Kerajaan Teokratis” yang mereka yakini sebagai pemerintahan langit yang akan datang.
5. Keyakinan pada Kedatangan Kedua Kristus dan Armagedon
Mereka percaya bahwa Kristus telah kembali secara tidak terlihat pada tahun 1914 dan bahwa Armagedon adalah pertempuran akhir antara kebaikan dan kejahatan yang akan terjadi dalam waktu dekat. Mereka mengharapkan bahwa hanya mereka yang setia akan selamat dari bencana ini.
6. Penolakan terhadap Gereja-Gereja Kristen
Saksi-Saksi Yehuwa secara tegas menolak untuk mengakui gereja-gereja Kristen lainnya. Mereka percaya bahwa gereja-gereja tersebut telah dipengaruhi oleh setan dan tidak memiliki legitimasi rohani.
Pandangan mereka terhadap Gereja Katolik Roma, Gereja Inggris, dan Gereja-Gereja Bebas adalah bahwa gereja-gereja tersebut merupakan bagian dari apa yang mereka sebut sebagai “organisasi setan”.
Keyakinan ini mendasari sikap mereka terhadap gereja-gereja Kristen lainnya dan membentuk landasan bagi hubungan mereka dengan masyarakat yang lebih luas.
7. Skeptisisme terhadap Negara
Ketika berkaitan dengan otoritas sipil, Saksi Yehuwa menegaskan kesetiaan mereka hanya kepada apa yang mereka sebut sebagai “Kerajaan Teokratis”.
Penulis : MG
Editor : MG
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya