JakartaHari Raya Kenaikan Yesus Kristus, yang secara resmi dirayakan pada hari Kamis, 40 hari setelah Paskah (atau 39 hari setelah Minggu Paskah), memiliki makna dan tradisi yang beragam di seluruh dunia.

Kenaikan Yesus (bahasa Latin Vulgata: ascensio Iesu, lit) adalah kepercayaan Kristen, yang tercermin dalam kredo-kredo utama Kristen dan pernyataan-pernyataan pengakuan iman, bahwa Yesus naik ke Surga setelah kebangkitan-Nya, di mana Ia ditinggikan sebagai Tuhan dan Kristus, dan duduk di sebelah kanan Allah.

Mari kita lihat bagaimana perayaan ini berlangsung di Indonesia dan beberapa negara lain.

Baca Juga:  Pria Korban Penembakan di Jayanti Tangerang Meninggal Dunia setelah Perawatan Intensif

Indonesia

Meskipun agama Kristen merupakan agama minoritas, Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus adalah hari libur nasional di Indonesia.

Gereja-gereja di seluruh negeri mengadakan kebaktian khusus untuk memperingati kenaikan Yesus Kristus ke surga.

Negara Lain:

Jerman: Dirayakan sebagai Hari Ayah. Laki-laki Protestan sering mengadakan acara “herrenpartien” atau “pesta pria” pada hari ini.

Swedia: Banyak orang pergi ke hutan pada pukul 3 atau 4 pagi untuk mendengarkan kicau burung saat matahari terbit. Mendengar burung kukuk dari timur atau barat dianggap membawa keberuntungan. Kegiatan ini disebut “gökotta” atau “pagi burung kukuk awal”.

Baca Juga:  Menengok Sejarah dan Makna Hari Perempuan Internasional 8 Maret

Inggris: Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus dikaitkan dengan berbagai festival air, mulai dari “Well Dressing” di Derbyshire hingga penanaman “Penny Hedge” di Whitby, sebuah kota kecil di Yorkshire.

Tradisi lain termasuk “beating the bounds”. Dahulu, tradisi Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus melibatkan pemukulan anak laki-laki dengan ranting willow saat mereka digiring di sepanjang batas paroki, tidak hanya untuk membersihkan mereka dari kejahatan tetapi juga untuk mengajari mereka batas paroki mereka.