Tajukflores.com – Direktur PDAM Tirta Banari Kabupaten Ngada Sua Yoseph bersama rombongan melakukan kaji banding dan sharing terkait pembentukan perusahaan umum daerah (Perumda) pada Perumda Air Minum Tirta Komodo di Ruteng, Flores pada Kamis (30/12).
Selain itu, agenda kunjungan ini berisi diskusi dan sharing terkait kendala dan kiat-kiat dalam memajukan BUMD Air Minum di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar dapat bersaing dengan BUMD Air Minum yang sudah maju di Indonesia.
Rombongan “tukang ledeng” berjumlah lima belas orang itu diterima Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo, Marselus Sudirman bersama jajaran di Ruteng secara adat Manggarai yang ditandai dengan pengalungan selendang khas Nuca Lale.
Adapun isu-isu yang didiskusikan dalam kunjungan PDAM Tirta Banari di antaranya soal produk hukum turunan dari perda pembentukan perumda, manajemen aset, perda penyertaan modal, program hibah air minum perkotaan, aplikasi keuangan dan baca meter, metode penanganan kehilangan air, dan kiat-kiat untuk peningkatan efisiensi penagihan.
Direktur PDAM Tirta Banari Sua Yoseph menjelaskan, saat ini PDAM Tirta Banari sudah berubah bentuk dan nama menjadi perusahaan umum daerah.
Karena itu, Tirta Banari perlu melakukan kaji banding tentang progress PDAM di NTT yang sudah menjadi perusahaan umum daerah.
Dan salah satu BUMD air minum yang menunjukan kemajuan adalah Perumda Air Minum Tirta Komodo Kabupaten Manggarai.
Menurut pria yang lama berdinas di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ngada ini, sabankali dalam pertemuan level regional Perumda Air Minum Tirta Komodo menjadi BUMD air minum yang sering kali dijadikan contoh karena berhasil dalam beberapa kegiatan penting nasional di antaranya program hibah air minum perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Karena itu, lanjutnya, sangat tepat PDAM Tirta Banari “belajar” dari Perumda Tirta Komodo Kabupaten Manggarai.
Saat ini Tirta Banari memiliki 10.000 pelanggan dan melayani 9 IKK di Kabupaten Ngada.
Halaman : 1 2 Selanjutnya