“PDIP dan Gerindra merupakan dua partai nasionalis besar dengan basis loyalis yang kuat termasuk memiliki tokoh sentral yang kuat. Kedua partai ini bisa berkontribusi terhadap bangsa, entah berkoalisi maupun salah satunya menjadi oposisi yang konstruktif untuk pembangunan bangsa,” jelas Ali.
Menurut Ali, Gen Z dan milenial memiliki pandangan tersendiri dalam membaca dinamika politik kontestasi antara kandidat pilpres, penyelenggaraan pemilu hingga peluang rekonsiliasi politik, berkoalisi kembali, untuk masa pemerintahan 2024-2029. Ali mengatakan LPI melakukan survei terhadap Gen Z dan milenial karena kluster tersebut memiliki karakteristik independen dan kritis.
“LPI secara khusus mengambil kluster responden dari Gen Z (generasi milenial) oleh sebab karakteristiknya yang independen, kritis dan digital native. Dan survei kali ini digelar di 18 provinsi,” pungkas Ali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Survei nasional LPI ini dilakukan 12-18 Maret 2024 terhadap 1.300 terhadap Gen Z (17-26) dan milenial (27-42 tahun) yang menggunakan hak pilih pada 14 Februari 2024 lalu.
Survei tersebut memotret persepsi Gen Z dan millenial terhadap peluang rekonsiliasi politik PDIP-Partai Gerindra. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar ± 2,97 pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah stratified multistage random. Dalam teknik tersebut, subjek yang diambil oleh peneliti sebagai sampel adalah populasi penelitian yang besar berasal dari 18 provinsi di Indonesia dan memiliki tingkatan generasi yang berbeda antara Gen Z serta milenial.
Penulis : Alex K
Editor : MG
Halaman : 1 2