Pola tekanan rendah 1007 hPa di Samudra Pasifik Filipina, dan sirkulasi di perairan Utara Papua Barat, telah memicu tinggi gelombang di sejumlah Wilayah perairan laut Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam tiga hari kedepan.
“Pola angin di Wilayah utara ekuator umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 4-20 knot, sedangkan di Wilayah selatan ekuator umumnya dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-25 knot,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Otta Welly Jenni Thalo di Kupang, Rabu (24/7/2019) melansir Antara.
Menurut Otta Welly Jenni Thalo, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan laut Bengkulu-Enggano, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Bitung-Manado, Laut Banda, Laut Arafuru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau ini mengatakan, kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang disekitar wilayah tersebut.
Dia menambahkan, potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapi 2,5 Meter terjadi di Selat Sape bagian selatan, Perairan Kupang-Pulau Rote, dan Laut Timor Selatan NTT.
Selain itu, gelombang setinggi 3,0 Meter berpotensi terjadi di Laut Sawu dan 3,5 Meter di Selat Sumba Bagian Barat, perairan selatan Pulau Sumba dan Samudra Hindia Selatan NTT.
Halaman : 1 2 Selanjutnya