Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan pengurusan konservasi kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Viktor menyebutkan, saat ini pengeluaran untuk mengurus konservasi di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Rp 20 miliar per tahun.
Dalam hitungannya, untuk mengurus konservasi di destinasi pariwisata kelas dunia itu sebesar Rp 100 miliar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut disampaikan Viktor saat berkunjung ke Pulau Komodo bersama wakil gubernur Yosep Nae Soi dan para bupati/wali kota se NTT, Senin (10/6/2019) siang.
“Pengeluaran, tadi saya cek kepada teman-teman di sini (Pulau Komodo, Red), satu tahun anggaran mereka cuma Rp 20 miliar. Untuk mengurus konservasi kelas dunia tidak cukup dengan Rp 20 miliar. Kalau hitungan saya sekurang-kurangnya Rp 100 miliar satu tahun baru dapat kita kerjakan,” kata Viktor.
Pihaknya, kata dia, tetap menutup Pulau Komodo untuk penataan agar lebih rapi demi optimalisasi.
Semuanya itu kata dia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bila ada penolakan kata dia, itu karena masih belum tahu secara detail maksud penutupan itu.
Pulau Komodo kata Viktor harus menjadi idola dunia. Bukan hanya idola masyarakat NTT dan Indonesia.
Untuk menjadi idola dunia kata dia standarnya bukan seperti kondisi yang ada saat ini.