Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengkiritisi pemecatan 51 dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK). Menurut dia, TWK hanya dijadikan alat untuk menyingkirkan pegawai yang tengah mengusut kasus-kasus korupsi besar.
Dia mengatakan, 51 pegawai KPK disingkirkan dengan TWK yang bermasalah secara subtansi membuat rasa keadilan terhadap rakyat semakin terkoyak.
“Kesadaran nurani publik tersakiti karena ketika agenda pemberantasan korupsi dilemahkan. Di saat yang sama dana bantuan sosial yang seharusnya diperuntukkan untuk rakyat yang terdampak pandemi justru dikorupsi habis-habisan oleh para pejabat negara yang korup,” kata Syaikhu dalam keterangannya, Senin (31/5).
Syaikhu mengatakan, pemecatan 51 penyidik KPK ini membuat publik akhirnya bertanya. Mereka yang terlibat aktif mengusut kasus korupsi yang jelas merugikan bangsa dianggap tidak nasionalis dan cinta NKRI.
Halaman : 1 2 Selanjutnya