Kronologi Sastrawan Felix Nesi Ditahan Polisi

Selasa, 7 April 2020 - 12:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Felix Nesi, aktivis dan sastrawan pemenang Sayembara Novel DKJ 2018 mengaku ditahan kepolisian dari Polsek Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Jumat (3/7) malam.

Dalam unggahan di akun Facebooknya, Felix Nesi mengaku ditahan karena memecahkan kaca-kaca jendela pastoran Paroki Insana, TTU. Aksinya itu tak lepas dari kekecewaanya terhadap ketidaktegasan Keuskupan Atambua dan pastor paroki Insana terhadap seorang romo (pastor) yang diduga bermasalah.

“Saya kecewa. Saya emosi. Di tangan saya ada helm. Di depan saya ada kaca jendela. Maka saya hantam kaca-kaca jendela pastoran dengan helm. Helm INK sungguh kuat, kaca-kaca hancur berantakan. Saya pegang kursi-kursi plastik di teras rumah dan saya banting sampai hancur,” kata Felix sebagaimana dikutip Tajukflores.com di akun Facebooknya, Sabtu (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut kronologi lengkapnya:

Malam ini saya akan menginap di sel kantor polisi sektor Kecamatan Insana. Saya dilaporkan oleh komunitas Pastoran SMK Bitauni.

Pastoran SMK Bitauni terletak hanya sekitar 700 meter dari rumah saya. Sekolah itu mempunyai lebih dari 100 siswi. Tapi sekitar bulan Januari/Februari, Romo A pindah ke sana. Romo A adalah seorang pastor yang, saat itu, dipindahkan dari paroki Tukuneno karena bermasalah dengan perempuan. Bermasalah dengan perempuan, dan tak perlu kita bahas detailnya.

Saat tahu bahwa sesudah bermasalah dengan perempuan di sebuah paroki, ia langsung dipindahkan saja ke sekolah menengah yang penuh dengan perempuan, pada sekitar bulan Februari itu, saya datang ke SMK Bitauni. Saat itu saya bertemu dengan Romo Kepala Sekolah. Saya bilang, tolong, Romo Kepala, pindahkan kembali si Romo A dari sini.

Romo Kepala bilang: Felix, kamu harus bicara langsung dengan uskup. Kami bicara lama sekali. Seperti bapak dan anak. Di akhir pembicaraan, Romo Kepala bilang, ya, SK Romo A ini hanya sementara, hanya untuk satu atau dua bulan. Sesudah itu, ia akan pindah lagi. Ini istilahnya hanya penyegaran.

Memegang kalimatnya yang terakhir ini, satu bulan kemudian, saya datang ke sekolah itu lagi. Sekitar bulan Maret/April, ya. Pohon-pohon angsana hijau, pohon mangga berbunga.

Saya ke sana tepat saat makan malam. Saya monolog di depan romo-romo, di depan Mgr. Pain Ratu, berbicara tentang kekecewaan saya. Di situ juga ada Romo A, saya bilang: Romo, tolong, pindahlah dari sini, carilah tempat sepi untuk berefleksi, untuk menentukan pilihan-pilihan, sebelum berkarya kembali.

Pembicaraan panjang yang menurut saya penuh dalih dan kelit membuat saya sempat emosi juga. Saya kejar kembali Romo Kepala dengan pernyataannya, bahwa SK Romo A itu hanya sementara. Apakah Romo berbohong? Saya bertanya.

Baca Juga:  Ini Pesan Kajati Untuk Kajari di NTT
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Berita Terkait

Korban Begal yang Sempat Jadi Tersangka Dibebaskan Polisi
Akal Bulus Kepsek SMKN di Atapupu Belu Lecehkan Guru di Kamar Hotel
Penampakan Sandra Dewi saat Diperiksa Kejagung Terkait Korupsi Timah
Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel Jadi Tersangka UU ITE, Usai Unggah Status di Facebook
Laporan Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual Manajer Hotel di Lombok Utara Dihentikan, Malah Jadi Tersangka UU ITE
PNS Gresik Yayik Susilawati Dilaporkan ke Bareskrim Polri Buntut Bubarkan Ibadah 
Ternyata Ada 2 Kasus Dugaan Korupsi di Telkom sedang Diusut KPK, Termasuk Investasi GoTo?
Penampakan Laboratorium Narkoba Rahasia di Bali, Bareskrim Polri Tangkap WNA Rusia dan Ukraina
Berita ini 34 kali dibaca