Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan, langkah nyata pemerintah dalam melakukan percepatan transformasi digital salah satunya untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Menurutnya, hal itu bertumpu pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), ultra mikro dan koperasi yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
“Transformasi digital pada sektor BUMDes, usaha mikro kecil, menengah, ultra mikro, dan tentunya koperasi yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Johnny dalam Webinar Era Baru Transformasi Digital: Pengembangan Konektivitas Desa (BUMDes) dan UMKM, dari Rumah Dinas Menkominfo, Jakarta, Rabu (30/6)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Johnny menjelaskan baik BUMDes, UMKM, ultra mikro dan koperasi saat ini mencatatkan kontribusi 61% dari total produk domestik bruto (PDB) nasional. Meskipun saat ini, masih 21% dari empat sektor tersebut yang melakukan digital on boarding.
“Jumlah ini masih cukup jauh di bawah rata-rata digitalisasi UMKM dan Ultra mikro ASEAN yang pada kisaran 34%. Di saat yang sama, 60% UMKM ultra mikro di Australia telah memiliki digital presence atau sudah hadir digital on board, dan 54% UMKM Malaysia telah mengadopsi teknologi digital,” jelas Johnny.
Kedepannya, pemerintah terus mendorong agar transformasi digital mampu menghasilkan 50% atau sekitar 30 juta dari 64 juta UMKM untuk on boarding ke sektor digital. Demikian juga dengan mengajak serta ekosistem BUMDes dan koperasi.
Potensi Ekonomi Digital
Menteri Johnny menjelaskan bahwa agenda akselerasi transformasi digital dilakukan demi mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia. Pada tahun 2020, valuasi ekonomi digital nasional tercatat sebesar 44 miliar USD, nilai tersebut berkontribusi 40% dari total valuasi ekonomi digital di Asia Tenggara.
“Jadi valuation digital ekonomi Indonesia begitu besar pengaruhnya atau mengambil bagian dari digital ekonomi negara-negara di Asia Tenggara,” ujarnya.
Di dalam negeri, lanjut Menteri Johnny, ekonomi digital baru berkontribusi sekitar 4% pada PDB. Nilai tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. “Misalnya di Malaysia, ekonomi digital di Malaysia berkontribusi 19% pada PDB negara Malaysia, sementara Tiongkok porsi 36% digital ekonomi berkontribusi pada total PDB Tiongkok,” jelasnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya